Lewat Voting Jadikan La Nyalla Ketua DPD RI

25

JAKARTA – Melalui voting, Senator asal Jawa Timur, La Nyalla M Matalitti akhirnya terpilih sebagai Ketua DPD RI Periode 2019-2024.

La Nyalla yang bersaing dengan Nono Sampono, Mahyudin dan Sultan Bachtiar, akhirnya meraih suara terbanyak dalam pemungutan suara yang dilaksanakan pada Selasa (1/10) malam.

Dalam penghitungan suara tersebut, La Nyalla meraih suara terbesar yakni 47 suara, disusul Nono Sampono 40 Suara, Mahyudin 27 Suara dan Sultan Bactiar Najamudin 18 suara, abstain 1 suara.

Sebelumnya, La Nyalla lolos secara aklamasi di Zona Barat II, dan memaparkan visi dan misinya dalam rapat paripurna DPD, di Gedung Nusantara V, Senayan Jakarta.

Mendapat giliran terkahir, La Nyalla dalam pemaparan visi misinnya menjelaskan, bahwa Dia memiliki skala prioritas jangka pendek untuk memperjuangkan para Senator.

“Bapak ibu anggota DPD RI yang saya hormati, jika saya dipercaya memimpin DPD, saya punya skala prioritas untuk jangka pendek yang akan saya perjuangkan, salah satunaya adalah soal Kantor DPD di daerah,” ujar La Nyalla.

Baca Juga  Tingkatkan Sinergitas, Kepala Jasa Raharja dan Pembina Samsat Lakukan Audiensi Bersama PJ Walikota Kediri

Selama ini kata La Nyalla, Kantor DPD di daerah hanya ada empat kantor yakni di NTT, Jakarta, Yogja dan Sumsel.

“Saya ingin, semua daerah punya kantor. Dan saya Insya Allah akan melanjutkan pembangunan ini,” tandasnya.

Kemudian kata La Nyalla, dengan banyak Anggota DPD dari daerah yang tidak punya rumah, dirinya akan berusaha memperjuangkan agar para anggota DPD itu memiliki rumah.

“Saya akan perjuangkan agar semua Anggota DPD punya rumah, saya akan langsung berkomunikasi dengan pihak Kemenkeu,” ujarnya.

Kemudian, La Nyalla juga mengaku akan fokus memperjuangkan kaum perempuan.

“Saya ingin kita tetap mengakomodir perempuan,” tambahnya.

Untuk kunjungan ke luar negeri, La Nyalla juga akan memperjuangkan, agar Senator DPD setara dengan Angoata DPR baik soal anggaran dan jumlah staf.

“Saya minta minimal Staf DPD minimal 5-7 orang,” tegasnya.

Untuk diketahui, pemilihan ketua DPD periode 2019-2024 harus dilakukan dengan cara voting.

Ini setelah kesempatan musyawarah yang diberikan pimpinan sidang sementara, Sabam Sirait dan Jialika Maharani, kepada calon ketua DPD Mahyudin, Nono Sampono, Sultan Bactiar dan La Nyalla Mahmud Mattalitti, tidak mencapai kesepakatan.

Baca Juga  23 Tahun JLS Jatim Tak Rampung, LaNyalla Berharap Jadi Prioritas Kepala Daerah Mendatang  

“Setelah musyawarah mencapai mufakat tidak terjadi, maka pemilihan dilanjutkan dengan pemungutan suara,” kata Jialika.

Adapun senator yang menandatangani kehadiran sebanyak 131 dari 136 orang anggota DPD.

Empat calon sebelumnya bermusyawarah di ruang GBHN, tetapi tidak mencapai kesepakatan siapa yang dipilih sebagai ketua DPD.

Rapat sempat diskors 15 menit untuk memberikan kesempatan calon bermusyawarah.

Setelah skors dicabut, Sultan mewakili para calon menyampaikan hasil musyawarah.

“Pak La Nyalla, Pak Nono, Pak Mahyudin menyampaikan diluar penonton lembaga ini banyak. Kalau tidak mencerminkan tidak baik, bermuara pada citra negatif lembaga ini. Supaya tidak ada syak wasangka ya sudah kami kembalikan ke sahabat-sahabat semua,” kata Sultan.

Akhirnya, Jialika mengetok palu bahwa pemilihan dilakukan dengan voting.

Sidang diskors 15 menit untuk sekretariat jenderal menyiapkan proses pemungutan suara.

“Satu anggota hanya boleh memilih satu calon sebagai ketua,” kata Jialika.

Sebelumnya, para calon diberikan kesempatan menyampaikan visi misi.

Dimulai dari Mahyudin (Kalimantan Timur), Nono Sampono (Maluku), Sultan Bactiar (Bengkulu), dan La Nyalla Mahmud Mattalitti (Jawa Timur). (Die)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE