Komunitas Bersepeda “ Seneng Mbadok “ Alias Spedox Surabaya Ultah Gowes Satu Kilometer

205
Peserta gowes ulta komunitas bersepeda Spedok yang pertama sesaat setelah turun dari KMP Jokotole, Sabtu (25/1/2020).

SURABAYA – Peringati ulang tahun (Ultah) yang pertama, Komunitas bersepada Spedox Surabaya melakukan gowes bareng anggota dan komunitas bersepeda lainnya yang diikuti sekitar 150 orang dengan jarak tempuh 1 kilometer start dari lapangan Prapat Kurung Tanjung Perak hingga pelabuhan penyeberangan Ujung – Kamal dan kemudian dilanjutkan wisata laut keliling perairan Bandar Tanjung Perak menikmati indahkan jembatan Suramadu sampai pelabuhan Teluk Lamong sebagai upaya explore Madura.

“Dalam rangka ulang tahun pertama kita gowes bersama sejauh satu kilometer dengan tujuan mempererat dan menjalin persaudaraan anggota dengan komunitas sepeda lain yang ada di Surabaya biar dikenal,” ujar Catur Presiden Spedox Surabaya selepas mancal sepeda, Sabtu (25/1/2020).

Dirut PT Dharma Lautan Utama (DLU) sebagai salah satu anggota Spedox saat gowes di ultah pertama komunitas di Ujung Surabaya.

Catur menyembut, jarak tempuh sejauh satu kilometer bersepeda itu ditetapkan dengan pertimbangan di dasarkan pada umur komunitas yang baru satu tahun berjalan dengan anggota sekitar 90 an tapi yang aktif sekitar 50 orang saja.

“Saat ini jarak tempuhnya kuta terapkan 1 kilometer sesuai umur komunitas. Kalau minta 50 kilometer ya kita tunggu unur 50 tahun baru kita gelar,” terangnya yang disambut tertawa oleh rekannya yang lain.

Baca Juga  Pastikan Kelancaran Arus Balik, Jasa Raharja, Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Tinjau Pelabuhan Panjang dan Bakauheni

Menurut Catur, nama Spedox yang digunakan konunitas bersepedanya itu mempunyai maksud Sepedaan golek Badokan yang diadopsi dari bahasa Jawa khas Surabaya artinya bersepeda mencari makanan sebagai upaya explore kuliner yang ada disetiap daerah tujuan gowes.

“AD/ART nya adalah 75 persen makan dan 25 persen bersepeda. Motto kami santun di jalan liar di warung makan,” jelas Catur.

Disamping itu, lanjut Catur, spedox juga punya kegiatan sosial untuk santunan yatim piatu serta menjual atau menginfokan ke publik setiap tempat makan yang layak untuk dirokomendasikan kepada masyarakat sehingga nantinya akan menjadi destinasi kuliner.

“Tempat makan yang kayak direkonendasikan akan kita tandai dengan stiker,” ucapnya.

“Syarat khusus jadi anggota spedox yang penting kuat mbadok (makan.red),” imbuhnya.

Menambahkan, salah satu anggota, Erwin H Poedjono mengaku, kita ingin merubah anggapan orang bahwa makan berlebihan itu menakutkan khususnya untuk kesehatan. Menurut kami justru bersepeda dengan cara ini cukup aman karena habis makan dibakar melalui bersepeda.

“Yang lebih nikmat bagi anggota makan yang kita lakukan sak kuatnya anggota,” ungkapnya.

Baca Juga  Pelindo Jamin Layanan Operasional Logistik Selama Libur Lebaran 2024

Kita ini komunitas yang ingin punya karakter dengan ciri khusus yang tidak dimiliki komunitas bersepeda yang lain yaitu penggemar kuliner. Dalam rangka ultah ini kita ingin memberi kejutan pada peserta khususnya para undangan dari komunitas bersepeda lain dengan menunjukkan bahwa kita komunitas gemar makan sesuai yang tertuang di AD/ART

“Secara besar kita ingin mempopulerkan kuliner yang ada di Jawa Timur,” tandas Erwin.

Erwin menuturkan, kejutan khusus di ulang tahun pertama spedox buat peserta komunitas lain kita rahasiakan jarak tempuh gowes yang harus ditempuh hingga berakhir diatas kapal ferry KM Jokotole guna explore selat Madura dengan berkeliling perairan. Padahal mereka semua peserta sangat mempersiapkan fisik dengan bayangan akan gowes dengan jarak yang melelahkan.

“Kejutan yang kita berikan sangat direspon baik dan mengapresiasi spedox karena diatas kapal segala macam kuliner disiapkan untuk disantap bersama sama,” kata Erwin. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE