GINSI Tolak Lockdown, Pastikan Telah Preventif Hadapi Corona

55
Ketua DPD GINSI Jawa Timur, Romzi Abdullah saat berbincang dengan beberapa wartawan di Kafe Tepoe Doloe, Selasa (16/3/2020).

SURABAYA – Pelaku usaha 560 importir yang tergabung dalam Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jawa Timur menolak lockdown yang dimungkinkan akan dilakukan pemerintah sebagai upaya menangkal penyebaran virus Corona ( Covid 19 ).

“Sangat tidak mungkin dan kami semua sepakat menolak jika ada kota kabupaten di Jawa Timur yang mau di-lockdown. Kegiatan industri pabrik berbeda dengan sekolah atau pariwisata yang bisa ditunda atau dikerjakan di rumah,” kata Ketua DPD GINSI Jawa Timur, Romzi Abdullah kepada beberapa wartawan, Selasa (16/3/2020).

Menurut Romzi, penghentian pasokan bahan baku pabrik sangat berisiko tinggi. Jutaan pekerja kasar akan menganggur dan berpotensi mengundang kerawanan sosial.

“Ekonomi bisa lumpuh,” katanya.

Sampai saat ini tambah pengusaha multi bisnis maritim ini, kegiatan di Pelabuhan Tanjung Perak relatif tetap lancar. Pihaknya memantau kegiatan bongkar barang impor di terminal internasional Jamrud Utara pada bulan Januari ada 20 kapal dan Pebruari 16 kapal. Romzi mengaku optimis kondisi kepanikan akibat virus Cirona akan segera pulih normal kembali.

Baca Juga  Pelindo Hidupkan Program JASTIP  di Pelabuhan Tanjung Perak

“Kondisi di Cina sudah bisa diatasi. Kita optimis situasi ini akan segera berakhir,” katanya.

Romzi menambahkan, pihaknya telah mengajak semua anggota untuk bekerja dipelabuhan dengan aman meminimalisir kemungkinan penyebaran virus corona yang dibawa kapal yang diageninya untuk menjalankan tatacara yang telah diterapkannya.

“Kami perintahkan kepada dinas lapangan yang menangani langsung kedatangan kapal untuk selalu menggunakan masker, membawa anti septik atau pembersih tangan dan melarang menerima suguhan diatas kapal,” ujarnya.

Kami dari awal merebaknya isu corona ada, lanjut Romzi, sudah nyadar diri karena merasa dunianya berkaitan erat berpotensi menjadi pintu masuknya penyebaran virus tersebut. Bahkan kaami juga memberikan masukan kepada petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk lebih detail dan hati-hati saat lakukan pemeriksaan crew dan membuat keputusan.

“Kami pun mengingatkan petugas KKP yang tidak biasa dengan dunia kapal untuk membuat tahapan yang benar ketika melakukan pemeriksaan dengan mengumpulkan seluruh crew sesuai dengan yang ada di crew list,” imbuhnya.

Bahkan, jika didapati crew kapal itu sakit yang indikasinya mendekati gejala corona, pihaknya tak segan-segan membawa mobil ambulance sendiri ke dermaga di depan kapal sebagai tindakan preventif dan pelayanan kepada mitra kerja.

Baca Juga  Pelindo Hidupkan Program JASTIP  di Pelabuhan Tanjung Perak

“Itu pernah kita lakukan beberapa hari lalu yang mendapati salah satu crew kapal luar sakit maka kita jemput pakai ambulance untuk meminimalisir resiko karena mobil itu khusus sifatnya,” tandas Romzi.

Intinya, secara internal sudah kita lakukan pencegahan yang optimal bagi setiap kapal yang datang, dan kondisinya bisa dibilang aman.

“Makanya kami sangat tidak setuju dengan langkah lockdown yang akan berdampak buruk bagi oprasional logistik,” pungkasnya. (RG/Fa)

 

 

 

 

 

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE