Bimtek Keselamatan Pelayaran Sumenep Peserta Praktek Lapangan Di Pelabuhan Kalianget

125
Kepala Seksi Sertifikasi Keselamatan Kapal Penumpang dan Nelayan Ditkappel, Capt. Ari Wibowo sebagai Ketua Panitia Bimtek Keselamatan Pelayaran saat dampingi peserta bimtek on the spot di pelabuhan Kalianget, Sumenep, Kamis (13/9/2018).

SUMENEP– Pelaksanaan Bimbingan Teknis (bimtek) peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran di Sumenep, Madura merupakan salah satu target kegiatan Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) yang juga serentak dilaksanakan di beberapa Kota yang telah dimulai dari hari Rabu (12/9) kemarin. 

Kepala Seksi Sertifikasi Keselamatan Kapal Penumpang dan Nelayan Ditkappel, Capt. Ari Wibowo sebagai Ketua Panitia Bimtek Keselamatan Pelayaran mengatakan, bahwa dalam pelatihan peningkatan keselamatan pelayaran yang diberikan kepada para petugas syahbandar dan pelabuhan, pemilik kapal, operator, dan pihak-pihak terkait lainnya ini juga diberikan kegiatan lapangan on the spot di pelabuhan Kalianget, Sumenep selain secara teoritis di hari pertama, Rabu (12/9).

“Untuk hari kedua ini, para peserta bimtek kita ajak on the spot di pelabuhan Kalianget guna mengetahui dan mengenal langsung alat-alat keselamatan yang diwajibkan ada diatas kapal,” ujarnya saat mendampingi para peserta bimtek, Kamis (13/9/2018).

Menurut Ari, peserta tidak hanya diberikan materi secara teoritis namun juga dibawa ke lapangan sehingga pemahaman materi bimtek lebih mengena dengan melihat secara langsung baik fisik kapal rakyat maupun kelengkapan alat keselamatan yang sudah tersedia sesuai aturan.

Baca Juga  Operasi Gabungan Samsat Surabaya Timur Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Tertib Pajak Ranmor

“Dalam giat lapangan ini dilaakukan peragaan langsung penggunaan alat-alat keselamat di kapal khususnya kapal-kapal rakyat atau tradisional secara gamblang sehingga peserta dapat memahaminya,” terangnya.

Sedang pelaksanaannya, lanjut Ari, bimtek keselamatan pelayaran untuk kapal rakyat atau tradisional itu sendiri dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 12 hingga 14 September 2018.

“Dalam pelatihan tersebut, peserta diberikan pengarahan dan materi terkait peningkatkan implementasi keselamatan pengoperasian kapal, keselamatan pelayaran, penegakan hukum Surat Persetujuan Berlayar (SPB), penegakan hukum kapal-kapal tradisional, dan sosialisasi e-ticketing,” terangnya.

Ari juga mengingatkan, Dari sekitar 80 orang peserta yang berasal dari UPT Ditjen Hubla, Dishub kabupaten dan provinsi Jawa Timur, Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan SAR, Galangan kapal, dan pemilik serta operator kapal itu dituntut serius untuk dapat memahami keseluruhan materi. Pasalnya, awal tahun 2019 law enforcement terhadap kelengkapan kapal tradisional dengan tegas akan dilaksanakan sehingga jedah waktu tiga bulan ini dirasa cukup sebagai sosialisasi hal tersebut.

“Keselamatan adalah yang utama dalam bertransportasi, khususnya pelayaran. Kita melatih mereka yang akan mengelola, yang bekerja di pelabuhan, di kapal dengan tentang keselamatan, serta bagaimana mereka mempelajari law enforcement sesuai amanat Undang-Undang,” tandasnya.

Baca Juga  Tim Pembina Samsat Madiun Bahas Kegiatan Bersama Optimalisasi Pendapatan dan Keselamatan Transportasi

Sementara, peralatan keselamatan pelayaran yang di demokan pada peserta bimtek seperti, Life jacket, Pelampung Penolong Bentuk Cincin (Ring Life Buoys) , Pelempar Tali Penolong (Line Throwing Apparatus) dan Isyarat Asap (Pyrotechnis).

“Sehingga dari rangkaian materi bimtek yang diperoleh dalam kelas dengan realita dilapangan matching sehingga nantinya dapat diimplementasikannya,” pungkas Ari. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE