Efek Negatif Risma Larang Wartawan ‘Citra Partai Dipertaruhkan’

37
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan, Bambang DH.(ist)

SURABAYA – Sikap Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang melarang salah satu wartawan televisi melakukan liputan di rumah dinasnya sangat disesalkan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan, Bambang DH. Pasalnya, apa yang dilakukan itu sedikit banyak akan berdampak kepada partai.

“Dengan kejadian tersebut jelas ini mencoreng nama citra partai.” Ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Kamis (11/10/2018).

Menurut Bambang, pekerja jurnalis sudah nyata dilindungi oleh Undang-Undang sehingga siapapun yang melarang atau alergi terhadap wartawan itu pelanggaran berat.

Apalagi, lanjut Bambang DH, sebagai seorang Walikota Surabaya, Risma yang merupakan pejabat publik bertindak tidak elok kepada wartawan jelas sedikit banyak dapat mencoreng citra partai yang mengusungnya menduduki jabatan Walikota.

“Saya khawatir suara partai di Surabaya akan anjlok karena kelakuan bu Risma yang mencoreng nama baik partai yang selama ini sudah bagus dimata publik, akibat melarang wartawan meliput dirinya.” Tegas Bambang DH.

Mantan Walikota Surabaya yang kini menjadi elit politik di DPP PDI Perjuangan itu menyarankan kepada Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, bahwa kinerja Kepala Daerah tidak bisa hanya mengandalkan anak buahnya atau SKPD, tapi juga bermitra dengan media itu sangat utama.

Baca Juga  Mudik Balik Ceria Penuh Makna di Pulau Sapeken, Pagerungan dan Kangean

Kenapa, ujar Bambang DH, bisa saja jika anak buahnya (SKPD) apa yang terjadi dilapangan yang sebenarnya soal kinerja dilaporkan ke Walikota Risma berbeda dengan yang ada di lapangan.

“Nah kalau wartawan kan fakta apa yang dilihat sesuai dengan laporannya. Jadi ketika hal itu ditanyakan ke Walikota, ya Bu Risma jangan marah dong, apalagi sampai ga mau ketemu dengan wartawan.” Ungkapnya.

Sementara itu Ketua PWI Jatim, Achmad Munir akan segera memberi klarifikasi soal Risma yang melarang wartawan meliput di rumah dinas Walikota, Tri Rismaharini.

Munir menambahkan, PWI Jatim akan beck up masalah insiden reporter JTV yang dilarang oleh Walikota Surabaya Risma, dan segera dimintai klarifikasi, jangan sampai persoalan ini malah reporternya yang menjadi korban.

“PWI Jatim akan beck up penuh persoalan ini.” Kata Munir saat dihubungi via telpon. (ru/guk/sur)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE