Pelindo III Klaim POCC Mampu Persingkat Waktu Layanan

107
Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto (bersendekap) saat lounching pengoperasian POCC di Pelabuhan Tanjung Perak.

SURABAYA – Pelindo III, menyebut penerapan layanan digital melalui Port Operations Command Center (POCC) di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mampu mempersingkat waktu layanan rata-rata hingga 15 persen. Hal itu, dibuktikan semenjak diberlakukan 6 Desember 2018 lalu yang mendapati adanya efisiensi.

Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto menyebut beberapa layanan yang menjadi lebih cepat di antaranya waktu verifikasi permohonan pelayanan dari semula 1,17 jam menjadi 0,3 jam. Selain itu, lanjutnya waktu tunggu pelayanan dari yang semula 13,57 menit menjadi 11,34 menit dan waktu pergantian kapal di dermaga dari 4,42 jam menjadi 3,93 jam.

“Efisiensi waktu layanan ini kami dapat dari hasil evaluasi 100 hari penerapan POCC di Pelabuhan Tanjung Perak. POCC ini mengintegrasikan layanan mulai dari pelayanan kapal, barang, penerbitan nota tagihan, dan jasa pendukung lainnya. POCC ini juga terhubung dengan Inaportnet,” kata Putut, Kamis (21/2/2019).

BACA JUGA : Pelindo III (Persero) Siapkan POCC Untuk Tingkatkan Layanan Kapal

Saat ini, lanjut Putut, Pelindo III tengah mempersiapkan pengaplikasian POCC di pelabuhan lain di wilayah kerja perseroan. Nantinya, POCC akan menjadi bagian dari Integrated Billing System (IBS) yang akan diterapkan di wilayah kerja Pelindo I-IV.

Baca Juga  Sosialisasikan Tertib Administrasi Ranmor, Tim Samsat Widodaren Door to Door ke Desa Sampaikan Tunggakan Pajak  

“Semangat ke depan ialah seluruh pelabuhan di Indonesia terhubung dalam satu layanan, pengguna jasa cukup mengakses satu portal untuk berbagai jenis pelayanan dari Sabang hingga ke Merauke. Sistem ini akan diuji coba pertengahan tahun ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Yusuf Iskandar (38) dari PT Suntraco mengatakan sebelum ada layanan digital pengguna jasa bisa terkena denda karena terlambat mengurus perubahan permohonan layanan. Misalnya karena jadwal kapal sandar berubah. Terlebih jika terjadi di malam hari, pengurusan dokumen perubahan relatif lama karena butuh waktu untuk menginformasikan ke petugas yang berwenang.

“Di tengah berbagai inovasi IT di pelabuhan, layanan helpdesk di POCC menjadi sentuhan manusia yang bisa mengambil keputusan saat terjadi unusual condition. Misalnya jika ada kendala crane kapal rusak sehingga membutuhkan crane darat dan kapal perlu bertukar dari sandar kiri ke sandar kanan. Ada manager yang bisa mengambil keputusan segera, bila perlu pun ia bisa ke lapangan, karena POCC berada di sini (pelabuhan),” katanya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE