KM Satya Kencana 3 Hilang Keseimbangan Berakhir Tenggelam di Kumai

374
Posisi Kapal RORO KM Satya Kencana 3 yang tenggelam di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu (19/10/2022).

titikomapost.com, KUMAI – Kapal Roll-On Roll-Off (RORO) KM Satya Kencana 3 tenggelam di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah setelah mengalami kemiringan akibat olah gerak truk muatannya saat debarkasi, Rabu (19/10/2022) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Kepala KSOP Kelas IV Kumai Hary Suryanto mengatakan, kejadian ini bermula saat KM Satya Kencana III tiba di Pelabuhan Panglima Utar Kumai pada pukul 00.00 WIB setelah melakukan pelayaran dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Saat itu, para penumpang turun dari kapal diikuti sejumlah kendaraan bermuatan.

Tampak dari atas KM Satya Kencana 3 terkapar di depan Dermaga pelabuhan Panglima Utar, Kumai.

Awalnya, sebanyak 3 truk fuso berhasil mendarat di pelabuhan. Namun ketika berupaya mengeluarkan truk ke-4, tiba-tiba badan truk sangkut di pintu keluar yang mengakibatkan kapal miring dan membuat air masuk ke dalam kapal. Miringnya badan kapal membuat truk bermuatan yang ada di dalam kapal juga ikut terguling. Beruntung tidak ada penumpang maupun sopir yang menjadi korban.

“Kapal sandar di Panglima Utar dilanjutkan dengan kegiatan embarkasi penumpang dan bongkar muatan. Saat bongkaran ke 4 ada 1 unit truk besar nyangkut di pintu rampdoor dan pada waktu bersamaan ada 1 truk besar roboh menyebabkan kapal miring dan air masuk ke kapal,” ungkap Hary Suryanto, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga  Dua  Direktur BUMN Resmi Ditahan Dalam Kasus Korupsi Pengadaan Tugboat

Atas kondisi itu, lanjut Hary, upaya mengembalikan posisi kemiringan kapal dilakukan dengan cara menarik KM Satya Nusantara 3 menggunakan Tug Boat tetapi hasilnya nihil.

“Upaya pertama yang dilakukan menarik kapal dengan 2 (kapal) tug boat dengan harapan kapal bisa kembali ke stabilitas, tapi air begitu derasnya masuk ke kapal sehingga tidak terkejar, akhirnya kapal karam,” paparnya.

Pada saat kejadian itu pun awak kapal juga sudah berupaya mengurangi dampak miringnya badan kapal, tetapi tidak berhasil. Kemudian kapten kapal memerintahkan anak buah kapal (ABK) untuk meninggalkan kapal.

“Sebelumnya sudah ada usaha dari kapal untuk mengurangi air yang masuk dengan mengatur heling kapal dan menutup pintu-pintu kedap, tapi tidak terkejar sehingga nakhoda memerintahkan crew kapal semua untuk meninggalkan kapal,” tandas Hary.

Atas kejadiaan itu tidak ada korban jiwa, namun sebanyak 11 kendaraan ikut tenggelam bersama KM Satya Kencanaa 3 milik PT Dharma Lautan Utama (DLU). Berdasarkan catatan KSOP, muatan yang masih di dalam kapal di antaranya 2 kendaraan kecil dan 9 truk besar.

Baca Juga  LAJU INOVASI DISNAV PONTIANAK MENUJU WBK

Sementara itu, RM. Kalimantan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Marolop saat dikonfirmasi mengatakan, akibat kecelakaan kapal yang menimpa KM Satya Kencana 3 telah rusak Fender Dermaga yang hibgga saat ini masih dalam penanganan bagian Teknik.

“Ada kerusakan pada fender dermaga , terkena rampdor kapal, dan saat ini masih  dichek bagian teknik,” ujarnya.

Marolop menyebut, kerusakan  akibat benturan dari kapal KM Satya Kencana 3 itu tidak nerusakkan dermaga tapi hanya fendernya berjumlah satu unit yang rusak.

“Dermaga beton tidak rusak terkena kapal, yang rusak fender/dapra nya dermaga,” terang Marolop.

Sedang disinggung kerugian atas rusakbya fender dermaga Kumai akibat kecelakaan kapal itu, Marolop belum bisa memastikan besarannya karena masih dalam penanganan bagian teknik.

“Kerugian belum dikalkulasi “ pungkasnya. (RG)