Otoritas Harap Operator Kapal Tak “ KD “ di Tanjung Perak

146
Berjejer kapal sandar di Dermaga Jamrud Pwlabuhan Tanjung Perak tampak dari sisi belakang kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Jum'at (18/8/2023).

titikomapost.com, SURABAYA – Kantor Ororitas Pelabuhan Tanjung Perak berharap pengertian dari operator kapal untuk mentaati penetapan sandar yang telah ditetapkan sebelumnya dalam meeting bersama. Pasalnya, dilapangan masih dijumpai perilaku para operator yang berprilaku “ KD “ atau Karepe Dewe dalam ungkapan bahasa Surabaya yang berarti semaunya sendiri dalam urusan waktu sandar kapal.

“Kami berharap pihak operator kapal tertib taati penetapan yang telah dibuat hal sandar kapal, baik tempatnya maupun lamanya waktu sandar agar bongkar muat berjalan dengan baik,” ujar Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Operasi, dan Usaha Kepelabuhanan Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Perak Nanang Afandi saat ditemui di ruang kerjanya, Jum’at (18/8/2023).

Hal itu bertujuan untuk ketertiban sandar kapal itu sendiri lanjut Nanang, sehingga tidak terjadi kekisruhan jadwal yang telah ditetapkan bersama atas kegiatan bongkar muat di pelabuhan Tanjung Perak.

“Bahkan waktu sandar pun ada toleransinya lho hingga lebih dua jam dari waktu yang ditetapkan. Masak masih kurang,” tandas Nanang

Baca Juga  Pengamat Transportasi: Sinergi dan Kolaborasi Jadi Kunci Utama Kesuksesan Penyelenggaraan Mudik 2024

Dari pantauan tim media, perilaku tak elok itu kerap terjadi di pelabuhan, dan sudah barang tentu akan merugikan kapal lain yang hendak sandar. Ironisnya, kadang kala Penumpang dari kapal yang bersifat urgent, sakit hingga akan melakukan persalinan sangat terganggu bila kapal berlama-lama labuh hanya lantaran menunggu kapal yang didepannya tak kunjung keluar meski waktu sandarnya melebihi dari waktu yang sudah ditetapkan untuk tiap kapalnya.

“Kami lakukan pengawasan, dan akan melihat kondisi dilapangan. Apalagi ada keluhan dari pihak operator, tentu kita cari tahu apa persoalannya sampai kapal terlambat keluar dari posisi sandarnya hingga berjam-jam,” terang Nanang.

“Biasanya, kapal-kapal yang terlambat karena faktor cuaca mapun adanya kerusakan dibagian mesin kapal,” imbuhnya.

Disisi lain, Nanang menambahkan, dalam proses meeting penyandaran kapal, rata-rata operator minta sandarkan kapalnya di jam-jam favorit. Hal itu juga menjadi sebuah kendala dalam penentuan jadwal sandar kapal.

“Kami pun akan menyuruh kapal yang berlama-lama di dermaga untuk segera mempercepat proses muatnya atau keluar dulu untuk lego jangkar bila sangat mengganggu jadwal penyadaran kapal lain biar tidak terjadi penumpukan panjang antrian muatanya,” pungkasnya. (RG)

Baca Juga  Jasa Raharja Probolinggo Lakukan Intensifikasi dan Collection Rate Pajak Ranmor serta Koordinasi Dengan RS Djatiroto Lumajang

 

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE