Pasca Terseret KM Leuser Tiga Hari Posisi Bouy 24 Belum Ada Pengganti

200
Pasca Terseret KM Leuser Tiga Hari Posisi Bouy 24 Belum Ada Pengganti
Pelampung Suar (Pelsu) atau Bouy 24 setelah terangkat dari jepitan KM Leuser di Dernaga Jamrud Utara pelabuhan Tanjung Perak setelah terseret dari posisi titik koordinat 07°-11'-27.60"S 112°-42'-50.10"T perairan Teluk Lamong Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).

VTS broadcast ke kapal-kapal untuk berhati-hati

titikomapost.com, SURABAYA – Pasca tereret KM Leuser hingga 3,8 KM kearah Barat, Pelampung Suar (Pelsu) atau Bouy 24 yang terletak di titik koordinat 07°-11′-27.60″S 112°-42′-50.10″T perairan Teluk Lamong Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) sampai hari ke tiga belum ada penggantinya. Hal ini sangat berpotensi membahaya keselamatan pelayaran, karena Bouy tersebut merupakan rambu laut untuk lalu lintas kapal-kapal yang melintas Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) menuju pelabuhan Tanjung Perak dan sekitarnya.

Hilangnya Pelsu milik Distrik Navigasi Tanjung Perak dari tempatnya itu diakibatkan terseret kapal Pelni KM Leuser yang bersamaan mengait kM Lit Enterprise akibat kuatnya arus membuat kapal tersebut larat bersamaan pelsu (bouy) 24 yang nyangkut di baling-balingnya bersama KM Lit Enterprise pada hari Senin (12/2/2024) kemarin.

Arif Widodo tim teknis SBNP Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjung Perak mengatakan, Namun begitu Distrik Navigasi melalui VTS (Vessel Traffic Service) Surabaya senantiasa memberikan peringatan kepada kapal-kapal yang melintas alur pelayaran barat surabaya saat di posisi bouy 24 untuk berhati-hati.

Baca Juga  Operasi Gabungan Samsat Surabaya Timur Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Tertib Pajak Ranmor

“VTS setiap hari selalu broadcast ke kapal-kapal untuk berhati-hati apabila melintasi di tempat tersebut,” terang Arif saat konfirmasi titikomapost.com, Kamis (15/2/2024) malam.

Atas kejadian itu, lanjut Arif, bahwa telah ada peenyataan tanggung jawab Pelni yang menyatakan sanggup memperbaiki kembali Pelsu atau Bouy 24 yang rusak akibat terseret KM Leuser hingga penempatan kembali di titik koordinatnya seperti sedia kala.

“Siap, mas In Sya Allah besok dipasang bersamaan dengan KN. BSU melaksanakan Aplosing,” katanya.

Bouy 24 atau Pelampung Suar (Pelsu) bagian dari Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) itu merupakan salah satu rambu penuntun bagi kapal-kapal yang melintas di Alur Pelayaran Barat Surabaya, tak pelak keberadaannya itu sangatlah dibutuhkan agar lalu lintas laut di perairan Tanjung Perak dapat berjalan lancar. Bahkan hingga berita ini diunggah status penanda dititik koordinat posisi Bouy 24 kosong.

“Pihak Pelni akan bertanggung jawab dari pengangkatan, perawatan Bouy no. 24, sampai dengan penempatan kembali di titik semula sesuai posisi DSI” ungkap Arif menambahkan keteranganya.

Baca Juga  Tim Pembina Samsat Kediri Gelar Rapat Koordinasi Tingkatkan Layanan

“Dan, saat ini masih dalam pembicaraan dengan pimpinan bidang terkait teknis perbaikannya,” imbuhnya.

Untuk itu, lanjut Arif, Distrik Navigasi akan memasang Pelsu penganti sementara sampai Bouy 24 itu selesai diperbaiki oleh PT Pelni.

“Untuk Pelsu penanda sementara besok di pasang sehabis sholat Jumat,” tandas Arif.

Sementara itu, Kepala Cabang PT Pelni Surabaya, Martin Heryanto saat dihubungi titikomapost.com menyampaikan bahwa dirinya agak slow respon karena sedang ada kegiatan bersama Direksi.

“Waalaikumsalam brother…..aku masih di luar ada direksi….maaf slow respon,” ungkap Martin melalui pesan Whatsapp.

Sedang, lambatnya penggantian Pelsu atau Bouy 24 akibat terseret KM Leuser itu, pihak Navigasi harus menyiapkan Pelsu penganti untuk ditempatkan pada posisi Bouy 24 depan Terminal Teluk Lamong karena tidak ada yang siap boyong.

“Memang saat terjadi kejadian itu pelsu belum ada yang siap karena habis lakukan aplosing pelsu lainya,” pungkasnya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE