Pondok Manggala Surabaya Satu Diantara Penerima Penghargaan Proklim 2024

210
Pondok Manggala Surabaya Satu Diantara Penerima Penghargaan Proklim 2024
Ika Pramuningtyas Bidang Mitigasi Proklim Pondok Manggala saat menerimakan penghargaan Proklim 2024 kampungnya dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Jum'at (16/8/2024)

titikomapost.com, SURABAYA – Berjajar 23 perwakilan kampung di Surabaya sebagai penerima penghargaan Program Kampung Iklim (ProKlim) Tahun 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI yang disampaikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Pondok Manggala jadi salah satu diatara kampung yang mampu menyokong Kota Surabaya menjadi salah satu-satunya kota yang memboyong penghargaan Proklim terbanyak se-Indonesia pada tahun ini.

Wali Kota Eri pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh kelurahan yang telah aktif dalam Program Kampung Iklim tersebut. Sebab, program ini merupakan sebuah gerakan  mengedukasi, dan memberdayakan masyarakat untuk berkontribusi secara aktif dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

“HUT ke-79 RI, kita mendapat hadiah terindah dari Kementerian LHK sebanyak 23 penghargaan ProKlim. Satu-satunya di Indonesia yang mendapatkan ProKlim yang paling banyak adalah kota Surabaya. Ada kampung yang mendapat kategori Lestari, Utama, dan Mandiri. Ini menunjukkan bahwa kampung di Surabaya terus berinovasi untuk menjaga lingkungannya,” ujar Wali Kota Eri di Balai Pemuda Surabaya, Jum’at (16/8/2024).

Pondok Manggala Surabaya Satu Diantara Penerima Penghargaan Proklim 2024
Tim Proklim Pondok Manggala Surabaya saat menerima penghargaan Proklim 2024 KLH.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga menerima penghargaan berupa Piagam Apresiasi Pembina ProkLim Tahun 2024. Selain mengantarkan Surabaya sebagai penerima penghargaan terbanyak se-Indonesia, dua kampung di antaranya berhasil meraih penghargaan dengan kategori tertinggi dari Kementerian LHK berupa Trophy ProKlim Lestari. Yakni, kampung di Kelurahan Pagesangan dan RW 1 Banjar Sugihan.

Baca Juga  Lewat Kampuh Welding Indonesia YDS Al Falah Cetak 20 Welder Berkualitas

“Dua kali berturut-turut mendapatkan penghargaan sebagai Pembina Proklim di Kota Surabaya, semoga di tahun depan lebih banyak (kampung) dari tahun ini. Hingga tahun 2024, total Surabaya mendapatkan 59 penghargaan ProKlim. Bukan untuk penghargaanya, tetapi bagaimana menjaga dan menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman,” jelasnya.

Selain ProKlim Lestari, Kementerian LHK juga memberikan penghargaan ProKlim Utama kepada 21 kampung iklim di Surabaya. Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan menyiapkan lingkungan yang sehat untuk generasi selanjutnya.

“Saya berharap ke depan seluruh perkampungan di Kota Surabaya ini bisa menjadi kampung iklim, dan kita akan membuat melalui Perwali sehingga nanti semua kampung di Surabaya bisa semangkin banyak menjadi kampung iklim,” ujar Eri.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, Program Kampung Iklim untuk mengajak masyarakat lebih peka dalam melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Seperti memasang biopori, serta memanfaatkan lahan kosong untuk budidaya ikan atau menanam tanaman agar bisa menjaga ketahan pangan di kampungnya masing-masing.

Baca Juga  Terkesan Serampangan PT DABN Terjang Cuaca Buruk Lakukan Aktivitas Berbuah Satu Pekerja Tewas Tenggelam

“Artinya apa yang dilakukan kampung-kampung ini adalah upaya beradaptasi terhadap perubahan iklim. Selama 10 tahun berjalan, di tahun 2024 ini Surabaya menjadi satu-satunya kota yang mendapat dua ProKlim Lestari,” katanya.

Dedik menjelaskan, indikator penilaian ProKlim tidak hanya berfokus pada lingkungan, tetapi juga upaya ketahan pangan dalam menghadapi perubahan iklim. “Pembuatan IPAL juga menjadi indikator penilaian karena mampu mendaur ulang air, jadi mereka sudah mengantisipasi jika terjadi kelangkaan air,” tandasnya.

Sementara itu, Ika Pramuningtyas Bidang Mitigasi Proklim Pondok Manggala yang juga berkesempatan menjadi wakil warga menerima penghargaan dari Wali Kota Surabaya mengatakan, ini rangkaian yang tidak terpisahkan atas keberhasilan predikat 75 besar Kampung Surabaya Hebat yang didapat Pondok Manggala sebelumnya, dan kemudian kita ditawari untuk ikut program kementerian lingkungan hidup  dan kehutan Proklim (Program Kampung Iklim).

“Mengexplore hutan mangrove yang ada di Manggala yang kita yakini mempunyai kekhususan bila dibanding dengan hutan mangrove di daerah lain. Makanya ini kita gali lagi sebagai bentuk mitigasi kita terhadap perubahan iklim, karena seperti kita ketahui, biasanya bila ada magrove oksigen daerahnya kualitasnya lebih baik,” tuturnya.

Baca Juga  Setetes Darah Pelindo Regional 3 Untuk Kemanusiaan

Dengan bantuan Pemkot, lanjut Ika, kami melakukan pendalaman, dan perluasan rawa-rawa yang juga berpotensi menjadi lahan baru penanaman mangrove sebagai pengembangan hutan mangrove yang ada sebagai bentuk mitigasi kita mencegah banjir. Untuk itu dilakukan pembuatan penampungan air atasi banjir dengan melakukan pengerukan, pendalaman, dan memperbanyak bosem di sekitar komplek yang dihubungakn dengan Kali Makmur.

“Alhamdulillah sudah di perdalam dan dibersihkam bosem kami sepanjang 100 an meter dengan lebaran 6 meter dibelah dua dengan diberi gundukan pada tengah rawa seperti pulau seperti harapan kami yang akan menyulap area itu sebagai tempat wisata yang terintegrasi dengan hutan magrove yang ada,” pungkasnya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE