Pelindo Respon Positif Peluang Pemanduan E-Pilotage Dengan MPas 70 di Sampit

187
Pelindo Respon Positif Peluang Pemanduan E-Pilotage Dengan MPas 70 di Sampit
Uji coba Pemanduan E-Pilotage dengan MPas 70 di perairan Luar Biasa oleh KSOP Sampit.

TITIKOMAPOST.COM, SAMPIT – Kesusksesan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit lakukan uji coba pemanduan kapal dengan mengunakan sistem E-Pilotage MP 70 di alur pelayaran pemanduan luar biasa di wilayah Sampit hingga ke daerah DLKr dan DLKp terjauh direspon positif oleh Pelabuhan Indonesia atau Pelindo Regional 3 dengan mengundang Kepala KSOP dan tim guna mengenalkan teknis pemanduan tersebut.

Karlinda Sari, Senior Manager Hukum dan Humas PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 mengatakan, langkah pemanduan yang dikembangkan oleh KSOP Sampit dengan sistem E-Pilotage menggunakan MPas 70 sebagai alat bantu bagi kapal-kapal maupun Tugboat saat mengandeng Tongkang melitas dari Sampit menuju TUKS terjauh yang mengutamakan aspek keselamatan pelayaran di alur sungai menjadi inovasi yang perlu mendapatkan perhatian, harapanya bisa meningkatkan layanan pemanduan terkait.

“Kami sangat mengapresiasi inovasi pemanduan E-pilotage dengan teknologi MPas 70 yang dikembangkan oleh KSOP Sampit, kami siap berkolaborasi agar inovasi layanan seperti ini perlu terus dikembangkan sehingga mencapai standart pelayanan dan keselamatan pemanduan sesuai peraturan,“ ujarnya,  Jum’at (23/5/2025).

Senada, Senior Manager Wilayah 3 PT Pelindo Jasa Maritim, Capt. Syamsul Maarif melihat, pola pemanduan luar biasa di perairan Sampit dengan karakteristik sungai cocok dengan teknis pemanduan E-Pilotage yang disukung MPas 70 yang dikembangkan KSOP Sampit.

Baca Juga  Lewat Safety Workshop Kapal Penyeberangan BKI Tingkatkan Keselamatan Pelayaran

“Bagi kami alat itu sangat membantu khususnya di alur sungai seperti di Kalimantan,” sebutnya.

Namun begitu, peran seorang pandu yang sudah mempunyai legalitas kecakapan pemanduan itu akan mudah familier dengan alat MPas 70 dalam E-Pilotage kelak di Sampit.

“Hal pemanduan itu tetap wajib di tangan seorang pandu yang mempunyai bersetifikat kecakapan pemanduan,” ingatnya.

Sementara itu, Kepala KSOP Sampit, Capt. M Hermawan mengatakan, E-pilotage hadir sebagai solusi modern untuk meningkatkan akurasi, keamanan, dan efisiensidalma pemanduan kapal. Sedang MPas 70 hadir sebagai alat bantu untuk menggabungkan berbagai sistem navigasi elektronik, data real time, dan beberapa sensor untuk membantu Pandu atau Pilot dan Nakhoda dalam mengambil keputusan yang lebih baik, efektif dan efisien.

“MPas 70 memiliki beberapa feature dan sensor khusus yang tidak dimiliki AIS pada umumnya, seperti sensor kompas, dealy data transmit yang lebih cepat dan akurat,” tandas Capt. Hermawan.

Sedang, pemanduan yang sudah ada dari muara sebagai boarding ground pemanduan milik Pelindo sampai Sampit merupakan alur pelayaran wajib pandu, sedang dari Sampit sampai daerah DLKr dan DLKp terujung dari KSOP Sampit sebagai wilayah Tersus atau Terminal Khusus terjauh yang merupakan alur pelayaran luar biasa. Inilah yang diupayakan oleh KSOP Sampit berangan bisa menggandeng pihak BUP yang sudah memiliki jam terbang dibidang pemanduan seperti Pelindo akan mampu menyelenggarakan pemanduan luar biasa E-Pilotage tersebut.

Baca Juga  Penerapan TBS di Nilam dan Berlian Langkah Strategis Antisipasi Penumpukan dan Kemacetan Pelabuhan

“Kalau dari muara ke sampit di alur wajib pandu sudah dikelolah oleh Pelindo, tapi yang alur tidak wajib pandu atau alur pemanduan luar biasa kita tawarkan kepada BUP BUP yang mempunyai kopetensi hal pemanduan,” jelasnya saat memenuhi undangan pihak Pelindo Regional 3 guna membahas pemandua E-Pilotage denvan MPas 70 di Sampit, Jum’at (9/5/2025).

Menurut Capt Hermawan, E-Pilotage yang digagas di perairan pemanduan luar biasa di sampit juga sebagai upaya meminimalisir resiko bagi seorang pandu jika harus bekerja sejauh hingga 120 mil atau sekitar 8 sampai 12 jam.

“E-pilotage juga sebagai pertimbangan atas tenaga seorang pandu jika harus bekerja sampai 8 jam bahkan hingga 12 jam bila cuaca buruk dengan jaeak tempuh sekitar 120 mil,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Capt. Hermawan, pihaknya mencoba menggali semua potensi bidang usaha yang bisa memberi sumbang sih kepada pendapatan negara melalui PNBP dengan besaran 3 persen dari hasil konsesinya, salah satunya diharapkan dari bidang pemanduan luar biasa dengan teknologi E-Pilotage dengan sistem MPas 70 yang dikembangkan.

Baca Juga  Pelihara Pelanggan PT DLU Beri Anugerah Terindah Mitranya  

“Kami berharap pihak Pelindo bisa melaksanakan pemanduan yang kami maksud. Dengan uji coba yang sudah kita lakukan, kami yakin pelindo bisa,” katanya.

Capt. Hermawan juga menambahkan, dengan menggunakan teknologi digital MPas 70 yang di pantau melalui monitor MCC KSOP Sampit dalam pemanduan khususnya pada tugboat bersama togkangnya yang ditempatkan pada keduanya mampu meminimalisir resiko tongkang liar saat melintas di alur ketika melewati jembatan.

“Penempatan MPas 70 pada keduanya adalah upaya menekan resiko seperti banyak terjadi kecelakaan tongkang tabrak jembatan,” tandas mantan KSOP Tarakan itu.

“Khususnya pemanduan luar biasa e-pilotage di perairan Sampit itu kita laksanakan sebagai upaya menjamin keselamatan pelayaran,” pungkasnya. (RG)