Lewat Safety Workshop Kapal Penyeberangan BKI Tingkatkan Keselamatan Pelayaran

346
Lewat Safety Workshop Kapal Penyeberangan BKI Tingkatkan Keselamatan Pelayaran
Lewat Safety Workshop Kapal Penyeberangan sebagai langkah strategis BKI Tingkatkan Keselamatan Pelayaran

TITIKOMAPOST.COM, BANYUWANGI – PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan  keselamatan penumpang kapal di seluruh Indonesia, khususnya pada penyeberangan Ketapang-Gilimanuk dengan menggelar Safety Workshop Kapal Penyeberangan yang diikuti 23 perusahaan pelayaran dan 54 nakhoda kapal  di Illira hotel, Jum’at (8/8/2025).

Materi pembahasan terkait, Live Saving Appliances dan Cargo Securing & Lasing, Stability Booklet  & Case Study dan Cara Penbacaan, materi tentang Study Kasusdan Safety Awareness serta materi MCP itu diHadiri juga pihak Ditkapel (Ditjen Hubla), KNKT, Pemilik dan Operator Kapal, Perwira Kapal, KSOP, Gapasdap serta dari Infa.

Lewat Safety Workshop Kapal Penyeberangan BKI Tingkatkan Keselamatan Pelayaran
Peserta Safety Workshop Kapal Penyeberangan melakukan pernyataan sikap junjung keselamatan pelayaran

Direktur Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), Arief Budi Permana menjelaskan, sebagai lembaga klasifikasi nasional, BKI memiliki peran mengawal implementasi aturan bagi kapal yang beroperasi di wilayah perairan Indonesia untuk memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan. Untuk itu, BKI senantiasa melakukan berbagai langkah strategis, diantaranya melakukan Survey Berkala terhadap kapal, termasuk kapal penumpang untuk memastikan bahwa kondisi kapal tetap sesuai dengan notasi yang ada pada sertifikat kapal serta emastikan tidak ada perubahan konstruksi, permesinan, listrik, dan atur aturan lainnya.

Baca Juga  Penerapan TBS di Nilam dan Berlian Langkah Strategis Antisipasi Penumpukan dan Kemacetan Pelabuhan

“Saat ini, BKI juga  melakukan digitalisasi proses survey klasifikasi , yang berdampak langsung pada pelaporan real time,“ ungkapnya didampingi Direktur BKI, R Agus Doddy Dwisagita dan Kepala Cabang Utama BKI Surabaya, Bambang Riyanto disela acara safety workshop Kapal Penyeberangan, Jum’at (8/8/ 2025).

Sedang, terkait dengan sumber daya manusia atau SDM, Arief mengaku, guna peningkatan kompetensi surveyor, secara berkelanjutan dilakukan melalui pelatihan teknis dan sertifikasi internasional sesuai tingkatannya. Seperti yang kita lakukan pada hari ini, edukasi dan kolaborasi aktif dengan operator kapal dan pemangku kepentingan bertujuan untuk membangun kesadaran bahwa peningkatan safety agar kapal berlayar dengan aman serta memenuhi regulasi, baik internasional maupun aturan lokal yang diberlakukan menjadi tanggung jawab bersama.

“Kami percaya bahwa kenyamanan tidak hanya datang dari fasilitas kapal, tetapi justru yang penting bagaimana seluruh masyarakat bisa itu bisa berlayar dengan aman dari satu titik ke titik lainnya,” sebutnya.

Belajar dari kasus tenggelamnya KMP Tunu Jaya Pratama, Arief menegaskan bahwa pihaknya selalu menganalisa bekerjasama dengan instansi terkait, baik Regulator maupun KNKT untuk mengetahui apa penyebab dari terjadinya kecelakaan tersebut.

Baca Juga  Pangkalan PLP Tanjung Perak Turut Serta Apel Gelar Pasukan LKO Koarmada 2025

“Internal BKI akan memperbaharui atau merevisi atau menambahkan dari aturan klas. Seperti contohnya KMP Tunu ini kami juga menganalisa berkaitan dengan kapal tersebut membantu mencari penyebab terjadinya insiden, hal itu yang kami lakukan,” tegas Arief .

Harapan kami, dengan adanya kolaborasi ini safety itu bisa kita tingkatkan bersama.  Arief juga menambahkan, mengapa klasifikasi dan sertifikasi kapal menjadi kunci utama dalam mendukung tema “Aman Menyebrang, Nyaman Bepergian” bahwa klasifikasi dan pemastian merupakan salah satu prinsip dasar dari keselamatan pelayaran.

Tanpa proses klasifikasi yang independen, tidak ada jaminan bahwa kapal yang beroperasi benar-benar memenuhi standar teknis, struktural, dan operasional yang dibutuhkan untuk menjamin keamanan penumpang. Melalui klasifikasi, BKI memastikan bahwa kapal:

-Dirancang dan dibangun sesuai standar yang ada;

-Diperiksa secara berkala untuk memastikan kondisinya tetap memenuhi standar;

-Memiliki sistem manajemen yang baik;

Demikian juga, sertifikasi kapal menjadi dasar hukum bagi kapal untuk beroperasi. Ini memberikan kepastian bagi otoritas pelabuhan dan masyarakat bahwa kapal tersebut laik beroperasi.

Baca Juga  Tren Pengguna Kapal Ro-Ro di Tanjung Perak Melonjak

“Dengan begitu, klasifikasi dan survey tidak hanya menjaga aspek teknis, tetapi juga menciptakan rasa percaya dari penumpang dan jaminan pelayanan yang nyaman. Karena ketika aspek keselamatan terjaga, maka perjalanan laut pun menjadi lebih tenang dan aman,” imbuhnya.

Senada, Ketua panitia pelaksanaan Safety Workshop Kapal Penyeberangan, Bambang Riyanto yang juga menjabat sebagai Kepala Cabang Utama BKI Surabaya memberi apresiasi kepada insan maritim yang da di Ketapang atas antusianya dalam mengikuti acara yang BKI selenggarakan

“Dari sejumlah yang kita undang, hadir lebih dari seratus persen,” ungkapnya.

Artinya, Bambang melihat ada kesadaran dari pihak operator kapal penyeberangan maupun stakeholder untuk mengetahui lebih dalam terkait bahasan materi yang sudah kita sampaikan. Seperti salah satunya, BKI sedang presentasi tentang cara baca buku stabilitas tentang bagaimana mempertahankan muatan itu tidak miring

“Kita ini negara maritim, untuk itu kita mengajak semua insan maritim memajukan dunia maritim,” pungkasnya. (RG)