Kantor UPP Pemenang Lakukan Pelayanan Dibawah Pohon

126
Kepala Kantor UPP Kelas III Pemenang, Jasra Yuzi Irawan saat menunjukkan bangunan kantor yang rusak akibat terjangan gempa kepada Dirjen Hubla, R. Agus H Purnomo, Ahad (12/8/2018) kemarin.

LOMBOK UTARA – Lengkap sudah penderitaan jajaran UPP Pemenang, setelah diguncang gempa Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh tim Saber pungli terhadap 6 pegawai tiga bulan lalu dan yang lebih parahnya delapan hari kemarin yang mengakibatkan kerusakan parah terhadap bangunan kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Pemenang. Pasalnya, hingga kini pelayanan kepada masyarakat hanya bisa dilakukan di halaman kantor dibawah sebuah pohon. 

“Bangunan kantor retak dan bagian atapnya jebol akibat gempa sehingga kami tidak berani menggunakan. Sementara pelayanan dilakukan di luar halaman kantor tapi tanpa tenda karena tidak punya,” tutur Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Pemenang, Jasra Yuzi Irawan, Rabu (15/8/2018).

Menurut Jasra, pasca gempa pihaknya telah berupaya mencari sebuah tenda namun tidak ada, tenda bantuan yang ada diperioritaskan untuk warga yang menjadi korban gempa.

“Kami sudah menyampaikan ke pusat untuk minta bantuan tenda agar pelayanan yang dilakukan anggota bisa berjalan dengan baik,” terangnya.

Pohon depan kantor UPP Pemenang yang digunakan lakukan pelayanan masyarakat pasca gempa saat dikunjungi Dirjen Hubla.

Sampai saat ini, lanjut Jasra, memang pelayanan belum pulih seperti sebelum terjadinya musibah gempa di Lombok Utara karena pelayanan yang paling banyak adalah kapal-kapal pengangkut wisatawan ke pulau Gili dan kapal nelayan. Sedang saat ini hanya pelayanan bagi kapal-kapal yang membawa bantuan logistik untuk korban gempa dan itu tidak kita kenakan PNBP dan kapal yang komersial belum ada atau belum pulih.

Baca Juga  Jasa Raharja, Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Evaluasi Mudik dan Persiapan Mudik Balik 2024

“Saat ini, untuk sementara kantor kita pindahkan ke Ampenan meski kondisinya juga tidak layak makanya juga dibutuhkan tenda. Jarak kantor ini sekitar satu jam dari dari Pemenang menuju kita Mataram tapi pos layanan dilapangan masih di standby kan anggota di pemenang,” katanya.

Sedang, disoal 6 orang pegawai yang terjaring OTT tim Saber Pungli pada 21 Mei 2018 lalu, Jasra mengaku, saat ini dirinya karena baru menjabat sebagai kepala kantor juga belum sempat memanggil keenam anggotanya itu untuk konfirmasi sebab berbarengan dengan gempa bumi.

“Saat ini mereka tidak ditahan, hanya dikenakan wajib lapor ke Polres Lombok Utara setiap setiap hari senin dan kamis. Disamping itu, kantor Polres yang ada di Tanjung itu juga roboh akibat gempa walau baru dibangun dan belum diresmikan,” ujarnya.

Jasra juga menambahkan, untuk kedepannya pihaknya juga akan membicarakan dengan kepolisian maupun Bupati namun karena keadaan juga belum memungkinkan jadi tidak bisa apa-apa dulu.

“Saat ini semua pihak kan masih fokus pada rekovery korban gempa, nanti setelah semuanya kondusif baru kita laiukan komunikasih dengan pihak-pihak,” tandas Jasra.

Baca Juga  Tim Pembina Samsat Madiun Bahas Kegiatan Bersama Optimalisasi Pendapatan dan Keselamatan Transportasi

Yang terpenting, pihaknya akan meminta kepada kantor pusat anggaran perbaikan kantor yang rusak akibat gempa karena itu hal yang utama agar pelayanan daoat berjalan dengan edial.

“Kebetulan hari Ahad kemarin pak Dirjen R. Agus H. Purnomo juga sudah mengunjungi kantor UPP Pemenang sehingga beliau sudah tahu kondisinya,” pungkas Jasri. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE