Karakteristik MiniCont Sangat Cocok Untuk Tol Laut

127
Direktur Lalulintas dan Angkutan Laut, Dr. Capt. Wisnu Handoko, M.Sc (tengah) didampingi Direktur Utama PT. PMS, Eko Hariyadi Budiyono (dua dari kanan) dan Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Hernadi Tri Cahyanto (dua dari kiri) saat melihat MiniCont.

SURABAYA –Kementrian Perhubungan dalam mengoptimalisasi serta memberikan informasi kepada stakeholder pelabuhan tentang Tol Laut yang dicanangkan pemerintah dewasa ini berharap dapat menjadi perhatian semua pelaku bisnis. Khususnya di pelabuhan Tanjung Perak hal itu diingatkan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Dr. Capt. Wisnu Handoko, M.Sc saat lakukan kunjungan kerja di salah satu anak perusahaan PT Pelindo III (Persero) yang bergerak dibidang jasa perkapalan  PT. Pelindo Marine Service (PMS).

“Bahwa saat ini pemerintah sedang mengembangkan Tol Iaut yang terintregasi dan terkoneksi end to end yang menghubungkan antar wilayah di Indonesia serta dapat menjangkau wilayah T3P (tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan),” ujarnya tatkala melihat salah satu produk yang sedang dikembangkan PT. PMS berupa kontainer mini (MiniCont) yang diklaim sebagai solusi bagi dunia logistik.

Menurut Wisnu, sedikit menyinggung tentang produk terbaru PMS yaitu MiniCont (Mini Container) ini merupakan inovasi dan sebuah terobosan didalam dunia logistik. Dimana dijelaskannya, bahwa konsep tol Iaut sendiri dimulai dari kapal utama dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dengan kapasitas muatan container sampai dengan 300 teus, berangkat menuju Hub Port seperti Batam, Bitung/Tahuna, Kupang, Saumlaki dan Biak. Setelah sampai di Hub port, muatan kemudian dipindah ke kapal kontainer (KM Kendhaga Nusantara) dengan kapasitas 100 teus menuju ke pelabuhan pengumpan regional.

Baca Juga  Jumlah Santunan Menurun, Dirut Jasa Raharja Ungkap Efektivitas Program Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Periode Mudik 2024

“Selanjutnya muatan diangkut ke kapal perintis (KM Sabuk Nusantara) menuju pelabuhan pengumpan local. Kapal perintis merupakan kapal kecil dengan bobot 2000 GT sehingga sangat cocok dengan karakteristik MiniCont yang berukuran sekitar 7 teus,” terangnya.

Dan kemudian, lanjut Wisnu MiniCont diangkut oleh kapal LCT 50 GT dan PELRA 35 GT untuk dikirim ke pulau-pulau terpencil seperti wilayah Miangas kakorotan, Sanana, Bovendigul, Memberi dan lain-lain.

“Dengan dimensi dan karakteristik MiniCont, Wisnu optimis bahwa program tol Iaut dapat berjalan dengan baik untuk menjangkau daerah T3P di seluruh penjuru Indonesia,” akunya.

“PT PMS sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perkapalan turut serta membantu untuk memberikan dukungan dan informasi kepada pengguna jasanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT. PMS, Eko Hariyadi Budiyanto menyampaikan, memang benar saat ini PMS sedang mengembangkan suatu produk yang dapat menjadi solusi dalam dunia logistic kedepannya yaitu MiniCont. Produk ini diciptakan dengan latar belakang pemahaman bahwa tidak semua daerah di penjuru Indonesia dapat dilalui oleh truk container dengan kapasitas 20 feet.

Baca Juga  Jasa Raharja Gelar PPKL di SMKN 1 Rejotangan Tulungagung  

“Salah satu kelebihan lainnya adalah MiniCont dapat dilipat ketika dalam keadaan kosong dan 9 unit MiniCont Iipat dapat dimasukkan dalam container 20 feet,” katanya, Sabtu (8/12/2018)

Eko Hariyadi yang akrab disapai Ehay juga menambahkan, PMS juga pernah mengenalkan MiniCont dalam event dunia yang turut ambil bagian pada acara tahunan IMF-World Bank Group 2018 yang diselenggarakan di Pulau Dewata dengan memamerkan sebuah karya inovasi hasil sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara  PT Pelindo Marine Service (PMS) dengan PT Semen Indonesia Logistik (SILOG)yang diberi nama Mini Container (MiniCont).

“Minicont  ini sendiri dihadirkan guna menjawab permasalahan logistic sebagai solusi yang cepat dan praktis dengan penyederhanaan alat angkut untuk memotong jalur distribusi serta dapat menjangkau ke seluruh penjuru nusantara,” jelasnya.

Ehay mengaku, Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17 ribu pulau yang tersebar tentu memiliki tantangan dalam mengatur system logistik nasional. Salah satu tantangan yang harus dihadapi yaitu tingginya biaya logistik serta banyaknya remote area yang kurang bahkan belum tersentuh karena sulitnya akses transportasi darat menuju tempat tersebut. PMS sebagai salah satu anak perusahaan BUMN menjawab permasalahan logistic tersebut dengan menyediakan solusi yang cepat dan praktis dengan melakukan penyederhanaan alat angkut yang dapat memotong jalur distribusi serta dapat menjangkau ke seluruh penjuru nusantara.

Baca Juga  Dukung Kesiapan Menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Jasa Raharja Bersama Forkopimda Gelar Aksi Simpatik di Pos Pelayanan Terpadu Kota Malang

“MiniCont ini menawarkan kekuatan dan keamanan yang sama dengan container yang ada namun dengan ukuran yang lebih kompak,” pungkasnya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE