Nyaris Seminggu Istirahat Pelayaran Reguler Gresik – Bawean Jalan Kembali

28
Saat Direktur KPLP Junaidi melihat langsung pelaksanaan angkutan Nataru di pelabuhan Gresik dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jawa Timur, Ahad (30/12/2018) sebagai

GRESIK– Akibat cuaca buruk yang berkepanjangan trayek pelayaran kapal penumpang Gresik menuju Bawean nyaris terhenti sekitar satu minggu. Hal itu dibenarkan Kasie Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli (KBPP) Kantor KSOP Kelas II Gresik, Ferry Anggoro saat ditemui titikomapost di pelabuhan Gresik, Kamis (3/1/2019).

“Setelah 6 hari istirahat berlayar akibat cuaca buruk, dua kapal hari ini sudah memulai aktifitas kembali dalam pelayaran reguler trayek Gresik – Bawean yaitu, KM Bahari Expres dan KM Natuna pagi ini,” ujarnya.

Menurut Ferry, nongkrongnya kapal-kapal penumpang dari Gresik ke Bawean sebenarnya untuk kapalnya sendiri aman aman saja cuma hanya keberakatan dan kedatangan kapal tertunda akibat cuaca buruk.

“Terakhir pelayaran kemarin tanggal 28 Desember 2018 dan sampai hari ini baru kita perbolehkan kapal lakukan pelayaran,” jelasnya.

Penundaan pelayaran itu tidak hanya berlaku terhadap kapal penumpang saja, akan tetapi juga diberlakukan terhadap kapal Pinisi atau kapal tradisional.

“Kalau kapal motor yang ber GT lebih besar tidak masalah tetap bisa berlayar hanya saja tetap ikut informasi dari pihak BMKG,“ kata Ferry.

Baca Juga  Jasa Raharja Trenggalek Turut Serta Giat Ramp Check Jelang Operasi Ketupat Semeru 2024

Sedang, pengawasan dipelabuhan, lanjut Ferry, tetap diintensifkan dengan memberikan peringatan kepada kru kapal selama masa istirahat menunggu cuaca kapal tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan kosong.

“Untuk mengantisipasi bila terjadi sesuatu hal maka bisa cepat dilakukan tindakan, jika kapal kosong sangat beresiko,” tegasnya.

Sementara itu, Kasie Lala dan Kepelabuhanan KSOP Kelas II Gresik, Anang Santosa mengatakan, selama angkutan libur natal dan tahun baru (Nataru) untuk lonjakan penumpang juga tidak terlalu bila dibandingkan dengan libur lebaran Idul Fitri.

“Bahkan kalau lebaran Idul Adha terjadi lonjangan penumpang dan tak jarang dilakukan penambahan frekwensi pelayaran,” terangnya.

Anang mengaku, selama berjalannya angkutan Nataru hingga saat ini tidak ada keadaan yang menonjol. Namun ada penambahan frekwensi pelayaran kapal KM Exspres Bahari

“Ada penambahan trayek atau frekwensi untuk pelayaran pada hari ini KM Exspres Bahari rencana PP dari Gresik pukul 08.00 kembali dari Bawean pukul 13.00 Wib,” tandasnya.

Namun bila dibandingkan tahun 2017 lalu hingga saat ini ada lonjakan penumpang. Dimana total naik turun sebesar 4,380 sedang di tahun 2018 sebesar 5,295, itu artinya ada kenaikan 20.89 persen.

Baca Juga  Tim Samsat Mojokerto Gandeng BUMDes Sosialisasikan Kemudahan Layanan Pembayaran PKB dan SWDKLLJ

“Itu faktor penyebabnya karena pada tahun 2017 kapal yang beroperasi hanya 2 unit (kapal KM Natuna alami kerusakan) sedang di 2018 3 kapal beroperasi semuanya termasuk KM Natuna,” pungkas Anang. (RG)

 

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE