Terobosan Kepelabuhanan Pelindo III Tekan Biaya Logistik

19
Dirut PT Pelindo III Doso Agung (tengah) saat memaparkan terobosan baru yang dilakukan Pelindo III bersama Pelindo IV di Hotel Sheraton, Senin (14/1/2019).

SURABAYA – Pelindo III melakukan beberapa trobosan dalam bidang kepelabuhanan yang menjadikan pelabuhan Tanjung Perak sebagai satu-satunya pelabuhan Transhipment Domestik di Indonesia. Langkah inovasi yang dilakukan diantaranya memberikan potongan tarif handling dalam penanganan alih muat (transhipment) peti kemas domestik, Windows Connectivity, Single Billing dan Integrated Billing System (IBS) sebagai upaya memberi kemudahan layanan kepada pengguna jasa. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Pelindo III (Persero) Doso Agung selepas menggelar acara kerjasama antara PT Pelindo III dengan perusahaan pelayaran dalam memperkuat konektivitas dan menyederhanakan sistem pembayaran (Single Billing) di Hotel Sheraton Surabaya, Senin (14/1/2019).

“Dimana kita tahu bahwa selama ini sudah berlaku transhipment barang Internasional sedang untuk Domestik belum ada. Untuk itu, pelindo menyadari dengan posisi yang berada di tengah-tengah antara wilayah Indonesia Barat dan Timur,  kita jadikan pelindo III sebagai transhipment atau space maker dalam perdagangan domestik dengan pengenaan tarif transhipment domestik hanya 65 persen dari tarif  normal,” ujarnya.

Menurutnya, tarif khusus yang diberlakukan Pelindo III terhadap penanganan transhipment di Pelabuhan Tanjung Perak tersebut sebagai upaya menurunkan biaya logistik dari sisi biaya kepelabuhanan. Apalagi, pelabuhan utama dan terbesar kedua di Indonesia itu memiliki letak strategis sebagai penghubung wilayah barat dan timur Indonesia.

“Oleh karenanya, pemberlakuan tarif khusus ini mampu menurunkan biaya pengiriman barang dan daya saing logistik di wilayah timur Indonesia. Sehingga, manfaatnya dapat langsung dirasakan para pengguna jasa,” yakin Doso.

Di sisi lain, Doso mengatakan, saat ini Pelabuhan Tanjung Perak menangani 72 jalur pelayaran peti kemas domestik dengan 75% menuju ke belahan timur Indonesia. Hal ini menunjukkan, Pelabuhan Tanjung Perak memiliki peranan penting dalam distribusi logistik ke berbagai wilayah Indonesia.

“Artinya, biaya penanganan muatan di Pelabuhan Tanjung Perak sedikit banyak akan berpengaruh pada biaya logistik,” ulas Doso.

Baca Juga  Mudik Balik Ceria Penuh Makna di Pulau Sapeken, Pagerungan dan Kangean

Untuk yang kedua, lanjut Doso, kami lakukan pelindo Connectivity dengan Pelindo IV. Dan langkah pertama akan memaksimalkan sistem konekvitas ini di seluruh wilayah Pelindo III dengan tujuan akan meningkatkan jumlah shipment melalui kapal dan juga akan menurunkan biaya logistik hingga sekitar 20 persen dan akan menumbuhkan volume perdagangan sekitar 30 sampai 40 persen kedepan. Dan Pemberlakuannya  akan berlaku per 15 januari 2019 dan 1 Mei nanti harapannya seluruh pelindo I sampai IV sudah bisa dilaksanakan pelindo connectivity.

Sedang, ketiga Single Billing yang akan diterapkan Pelindo III per 1 Pebruari 2019 sebagai langkah kemudahan sistem pembayaran yang dilakukan pengguna jasa dimana semua tagihan pembayaran bisa dilakukan sekali baik di pelabuhan asal maupun di pelabuhan tujuan.

“Ada permintaan dari perusahaan pelayaran pembayaran kalau bisa di pelabuhan akhir atau tujuan,” kata Doso

Doso juga menambahkan, dan inovasi yang keempat adalah Integrated Billing System (IBS), artinya akan dilakukan pembayaran secara konekting dari Pelindo I sampai Pelindo IV yang memberi kemudahan pengusaha pelayaran dengan cukup membayar sekali biaya kepelabuhanannya.

“Kita bekerjasam dengan perusaha perbankan dalam hal ini untuk meringgankan pengadaan sistemnya sehingga nantinya dapat berjalan langsung dengan adanya sinergi dengan perbankan baik swsta maupun bank BUMN dan BUMD,” tandasnya.

Senada, Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto, menambahkan, Pelindo Ill juga sedang proaktif mengembangkan windows connectivity dengan tujuan memberikan kepastian sandar. standarisasi Operasional dan bongkar muat serta mempersingkat turn round voyage (TRV) kapal eksisting. sehingga dapat meningkatkan jumlah voyage kapal.

“Sebagai contoh untuk rute Surabaya Samarinda Surabaya yang sebelumnya TRV mencapai 8 hari bisa ditekan menjadi 7 hari melalui program windows connectivity. Sehingga jumlah voyage kapal per tahun dapat ditingkatkan dari semula sekitar 45 voyage menjadi 52 voyage,” katanya.

Baca Juga  Pastikan Kelancaran Arus Balik, Jasa Raharja, Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Tinjau Pelabuhan Panjang dan Bakauheni

Putut melihat, dengan mengaplikasikan windows connectivity maka konektivitas antar terminal dapat termonitor dengan baik. karena adanya penukaran data informasi dokumen administrasi muat kapal dari pelabuhan asal (BAPLIE dan bay plan) peti kemas dan kesiapan sumber daya di pelabuhan tujuan. Sehingga terminal tujuan akan lebih bisa mempersiapkan perencanaan kegiatan pembongkaran meliputi kesiapan pemanduan. penundaan, dermaga atau tambatan, peralatan bongkar muat, dan tenaga sumberdaya manusianya.

“Namun untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan komitmen bersama antara pengelola terminal. baik Pelindo III dan Pelindo IV serta Operator pelayaran peti kemas domestik terkait pemenuhan tanggung gawabnya masing-masing,” jelasnya.

Putut menjelaskan, beberapa rute pelayaran dari terminaI-terminal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang sudah menerapkan windows connectivity baik antar pelabuhan dalam wilayah kerja Pelindo III yang mehputi rute Terminal Teluk Lamong ke Terminal Bagendang di Sampit dengan TRV 5 hari. mte TermmaI Berhan ke Terminal Peti Kemas Banjarmasin dengan TRV 5 hari. rute Terminal Berlian ke Terminal Lembar dengan TRV hari 7 hari, rute Terminal Nilam ke Terminal Tenau Kupang dengan TRV 10 han, rute Termnal Teluk Lamong ke Terminal Batulicin dengan TRV 7 hari. dan rute Terminal Teluk Lamong ke Tenmnal Bumharp Kumai dengan TRV 5 hari. serta rute dari Terminal Petikemas Surabaya ke Termmal Benoa dengan TRV 5 han maupun antarpelabuhan dalam wilayah Pelindo III dengan pelabuhan dalam \Mlayah kena Pehndo 4 yang meliputu rute Surabaya Balikpapan dengan TRV 7 hari. rule Surabaya Palaran/Samamda dengan TRV 7 han dan rute Surabaya Ambon dengan TRV 12 hari. Terlaksananya windows connectlvty tetsebut tndak |epas dari panisipasi dari berbagai operator pelayaran peti kemas domesuk sepeni Meratus Lune Salam pacific Indonesia Lines. Tempuran Emas, Tanto Line. Perusahaan Pelayaran Nusantara Panurjwan, dan Mentari Sejati Perkasa.

Baca Juga  Pelindo Jamin Layanan Operasional Logistik Selama Libur Lebaran 2024

“lnisiatif ini disambut baik tidak hanya oleh operator pelayaran peti kemas domestik, tetapi juga oleh operator terminal. Selanjutnya operator terminal baik Pelindo 1, Pelindo ll/IPC. dan Pelindo 4 akan mengembangkan dan membuka rute windows connectivity antarpelabuhan lainnya. Untuk tahap awal pembenakuan windows connectivity antarpelabuhan wilayah Pelindo Ill terhitung mulai tanggal 15 Januari 2019. Selanjutnya windows connectivity antarwilayah Pelindo Ill dengan Pelindo 4 berlaku terhitung mulai tanggaI 1 Februari 2019 yang melibatkan perusahaan pelayaran Meratus Line. Salam Pacific1|ndonesia Lines, Tempuran Emas, Tanto Line.” Pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPC Asosiasi Pemilik Kapal Nasional (INSA) Stenven Lesawengen menyambut baik lanfkah penerap tarif transhlpment peti kemas domestik antar terminal sebesar 65 persen dari tarif normal handling peti kemas yang diberlakukan di wilayah Pelindo IIaoen kengsgsg dlbedatukan di wilayah Pelindo III.

“Kami rasa positif sekali, ini hal baik yang dilakukan. Di tahun 2019 (diskon tarif paket handling petikemas sebesar 35 persen per boks petikemas di terminal bongkar maupun diterminal muat) dapat mereduksi biaya logistik yang ditanggung oleh pengguna jasa atau perusahaan pelayaran,” ujarnya.

Hal itu juga menjadi langkah tepat, lanjut Stenven, karena kawasan Timur Indonesia sedang digenjot pembangunannya oleh Pemerintah, maka vokume cargonya pun luar biasa. Sehingga pemberian diskon tarif paket handling petikemas domestik di pelabuhan Tanjung Perak merupakan jalan yang bagus, karena perak merupakan pelabuhan muat bagi banyak kargo ke arah belahan timur.

“Kedepan, kami juga berharap adanya terobosan lagi yang dilakukan oleh Pelindo 3 agar dapat menurunkan biaya logistik dan meningkatkan pertumbuhan arus barang,” anganya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE