BANJARMASIN – Kondisi kolam bandar pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan memerlukan mendapat penanganan yang serius dari pihak Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT Pelindo III (Persero) sebagai operator pelabuhan terkait sampah yang mengapung khususnya dipinggir dermaga yang tampak mengapung mengular membayangi kapal-kapal yang hendak sandar. Hal itu tak dipungkiri oleh CEO Kalimantan PT Pelindo III (Persero), Boy Rubyanto mengatakan bahwa pihaknya pun telah memikirkan persoalan banyaknya sampah yang ada.
“Kami akan melakukan pembersihan mas,” ujarnya beberapa waktu lalu disela upacara Bendera peringatan HUT Kemerdekaan RI yang dipimpin Dirjen Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo.
Namun, setelah dikonfirmasi lebih lanjut, Boy sepertinya enggan berkomentar. Pasalnya, saat titikomapost meghubungi melalui phone celluler hanya mingta waktu akan menghubungi balik karena sedang melakukan percakapan dengan seseorang.
“Aku lagi telpon, sebentar nantiu tak telpon balik,” katanya, Kamis (22/8/2019).
Dari pengamatan dilapangan, kondisi pelabuhan Trisakti Banjarmasin sendiri memang sarat dengan sampah-sampah ranting pohon maupun sampah rumah tanggah yang hanyut hingga dibibir dermaga sehingga berpotensi membahayakan kapal-kapal yang sandar dan keluar bila nyangkut di propeler kapal.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin, Capt. Mugen Sartoto mengatakan, kami telah melakukan observasi bahwa betul ada sampah-sampah yang perlu menjadi perhatian bersama yang secara lisan telah saya singgung kepada beberapa stakeholders untuk membuat langkah kongrit secara bersama melakukan pencecegahan sekaligus melakukan pembersihan .
“Kita akan upaya secara bareng-bareng untuk melakukan hal tersebut karena itu bukan hanya tanggung jawab KSOP namun seluruh stakeholders, mudah-mudahan sebelum moment Hari Perhubungan Nasional sudah kita laksanakan,” tegasnya
Mugen juga menambahkan, sebagai pejabat di jajaran perhubungan laut yang baru bertugas di KSOP Banjarmasin mengaku, secara administratif ada beberapa bidang usaha yang belum pada tempatnya, dan belum berjalan lancar serta Indonesia Multi Purpose Terminal (IMPT) yang di Taboneo, dan juga PT, Ambapers akan menjadi perhatiannya..
“Kami juga akan mengajak seluruh stakeholders tertib dengan mengutamakan safety dan penegakan aturan –aturan baru seperti penggunaan AIS kapal untuk diperhatikan agar memperlancar jalannya bisnis,” jelas Mugen.
Disamping itu, Mugen menambahkan, terkait persoalan fasilitas pelabuhan Gtrisakti yang belum compaly ISPS Code kami juga telah mendorong pihak PT Pelindo III, dan saat ini sudah taraf menuju kesana. Bukan berarti kalau belum complay pelabuhan tidak bisa melayani kapal-kapal asing. Jadi jangan hal itu menjadikan momok, bila ada kegiatan muatan ada potensi mengancam keamanan nasional misalkan, kan kita bisa kerjasama dengan pihak terkait supaya kekhawatiran itu bisa dieliminir.
“Aturan tetap aturan kita sepakat menuju kesana tetapi juga tidak ingin meniadakan kebutuhan lain,” pungkasnya. (RG)