Sulit Dapat Sertifikat Halal, UMKM Kampung Coklat Blitar Curhat Ketua DPD RI

150
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (kanan) saat diajak metik buah coklat oleh Direktur Utama PT Kampung Coklat Blitar, Kholid Mustofa, Sabtu (28/11/2019).

BLITAR – Merasa kesulitan dalam pengurusan sertifikasi halal, 120 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi binaan Kampung Coklat Blitar berkeluh kesah kepada Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat lakukan kunjungan ke Blitar, Jawa Timur, Sabtu (28/12/2019).

Direktur Utama PT Kampung Coklat Blitar, Kholid Mustofa, saat menerima kunjungan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengatakan bahwa ada 120 UMKM di Blitar yang menjadi binaannya. Mereka minta agar bisa dibantu dan difasilitasi dalam memperoleh sertifikat halal. Selain itu, juga pengurusan izin di BPOM.

“Karena perizinannya sangat lama, bisa satu sampai dua tahun. Kami juga minta bantuan soal networking atau jaringan dalam proses penjualan pasca produksi,” ujar Kholid kepada LaNyalla di Kampung Coklat Blitar, Sabtu (28/12/2019).

Cicipin buah Coklat di Kampung Coklat Blitar, LaNyalla beri pujian pada Direktur Utama PT Kampung Coklat Blitar, Kholid Mustofa.

Tak hanya itu, lanjut Kholid, pihaknya juga kesulitan atas perizinan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) nya. Dia mengambarkan, usaha perkebunan coklat ini mulai dirintisnya sejak tahun 2004 dan mulai melakukan pengembangan usaha pada tahun 2014. Saat ini, luas area kebun coklat yang dikelolah mencapai 4,8 hektar dengan berbagai fasilitas dan sektor usaha lainnya.

Baca Juga  23 Tahun JLS Jatim Tak Rampung, LaNyalla Berharap Jadi Prioritas Kepala Daerah Mendatang  

“Selain kebun coklat, ada berbagai fasilitas dan spot lain yang bisa dikunjungi, di antaranya kebun minapolitan, kolam nila, kebun pisang, pabrik pengolahan coklat, wahana bermain dan edukasi, galeri coklat dan area foodcourt,” jelasnya.

Menanggapi aspirasi tersebut, LaNyalla menyatakan siap membantu dan akan mengkomunikasikan dengan instansi terkait.

“Harus kita dukung. Kalau UMKM semua perizinannya harus dipermudah. Tentunya ini akan bisa mempercepat mereka (UMKM, red) memacu produksinya untuk dipasarkan di luar Jawa Timur dan tidak menutup kemungkinan akan diekspor juga,” kata LaNyalla.

Pada kesempatan tersebut, LaNyalla menyempatkan diri berkeliling kebun Minapolitan didampingi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Blitar Henrin Mulat, melihat hasil produksi kampung coklat dan produk UMKM.

Setelah melihat dan keliling kebun coklat Minapolitan, LaNyalla sempat mengagumi dan memberikan pujian.

“Ini sangat bagus bisa menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan apalagi bisa dikembangkan dengan adanya edukasi kepada masyarakat terutama bagi pelajar dan mahasiswa,” ujarnya. (die)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE