Tes DNA Anak Mantan Petinggi Pelindo 3 Positif Korban Sriwijaya Air SJ 182

75
Keluarga almarhum crew Nam Air, Fadly Satrianto korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari kiri: Ninik (Ibunda), Sumarzen Marzuki (ayah), Nita (kakak).

titikomapost com, SURABAYA – Kepastian warga Tanjung Pinang Surabaya bernama Fadly Satrianto salah satu crew pesawat di maskapai penerbangan Nam Air yang menjadi korban pada kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu dibenarkan oleh pihak keluarga yang telah mendapat kabar kepastian dari DVI Rumah Sakit Polri Jakarta melalui tes DNA yang dilakukan terhadap jenasah.

Orang tua almarhum Fadly Satrianto, Sumarzen Marzuki mengatakan kepada awak media di rumah duka jalan Tanjung Pinang Surabaya, bahwa benar putranya menjadi korban salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada hari Sabtu 9 Januari 2021 sore kemarin. Hal itu dikuatkan setelah dilakukan tes DNA oleh pihak DVI RS Polri Jakarta.

“Tadi malam ada kabar bahwa ananda sudah teridentifikasi melalui DNA yang kami kirimkan dari ibuknya maupun dari sidik jari dan sebagainya. Makanya pagi ini kita disuruh kesana (RS Polri Jakarta. red),” terang Sunarzen yang didampingi istri dan kakak almarhum kepada beberapa wartawan yang hadir di rumah duka, Rabu (13/1/2021).

Baca Juga  Jasa Raharja Surabaya Optimalkan Relation Customer Dengan Intensifikasi CRM  di Bluebird Grup
Suasana di rumah duka, almarhum Fadly satrianto di jalan Tanjung Pinang Surabaya.

Untuk itu, lanjut Sumarzen, pihaknya menunjuk keluarga yang ada di Jakarta yaitu Ivon dan salah satu rekan kerja almarhum Fadly, Imung untuk datang ke RS Polri Jakarta guna mengurus pemulangan jenasahnya ke Surabaya. Tadi pukul 08.00 lebih dia sudah mengklarifikasi rumah sakit Polri yang ada di Kramatjati, Jakarta, dan telah disampaikan bahwa jenasah akan kami ambil secepatnya.

“Kalau bisa diambil pagi-pagi dan diterbangkan langsung ke Surabaya. Ini dilakukan oleh perusahaan dimana almarhum bekerja yaitu Nam Air,” jelasnya.

Menurut mantan petinggi Pelindo III (Persero) itu, keluarga menghendaki bisa besok tiba di Surabaya jenasah anaknya. Serangkaian agenda pemakaman sudah kita jadwalkan jika nanti sudah di datang yang dimulai dibawak sebentar ke rumah duka l, dan kemudian disholatkan di Masjid Al Ihlas lalu dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Keputih Sukolilo Surabaya.

“Fadly ini kan di lahirkan di Surabaya, bahkan ari-arinya ada di Teluk Penanjung Tanjung Perak makanya Kami pilih pemakamannya di TPU Keputih Sukolilo di blok AA agar dekat dengan keluarga yang tinggal di daerah sana,” ujarnya saat ditanya wartawan kenapa pilih TPU Keputih, seraya meminta dukungan do’a dari awak media yang hadir di rumah duka jalan Tanjung Pinang, Surabaya.

Baca Juga  Jasa Raharja Gelar Verifikasi Data dan Pengambilan Atribut Calon Peserta Mudik Gratis

Bapak tiga anak itu menambahkan, bahwa si bungsu Fadly yang menjadi korban pesawat Sriwijaya sejatinya bukan sebagai crew pesawat tersebut namun dia menumpang ke Pontianak yang selanjutnya akan menjalankan tugas sebagai crew Nam Air yang sudah stand by disana.

“Dia di pesawat itu extra crew, dan nantinya di Pontianak akan bertugas sebagai kopilot Nam Air bukan di pesawat Sriwijaya yang jatuh ini,” pungkasnya.

Hingga berita ini diunggah, jenasah almarhum Fadly Satrianto masih dalam proses pemulang dari RS Polri Jakarta setelah tim DVI mengidentifikasi melalui tes DNA. Sedang, suasana di rumah duka tampak silih berganti keluarga, kerabat, teman, tetangga, dan handai tolan almarhum mendatangi rumah di jalan Tanjung Pinang surabaya untuk mengucapkan bela sungkawa. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE