Masyarakat Berhak Bangkit Dari Keterpurukan Pandemi, LaNyalla Minta Hentikan Narasi Kegaduhan

33
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat memberikan santunan pada anak panti di acara Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-VIII Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jawa Timur, di Grand Empire Palace Surabaya, Kamis (26/5/2022).

titikomapost.com, SURABAYA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta kepada para elit politik untuk menghentikan narasi kegaduhan. Sebab, rakyat Indonesia masih harus berjibaku bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

Hal itu dikatakan LaNyalla dalam sambutannya pada acara Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-VIII Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jawa Timur, di Grand Empire Palace Surabaya, Kamis (26/5/2022).

Hadir pada kesempatan itu Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Ahmad M Ali, Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional Arif Rahman, Ketua Umum Srikandi Pemuda Pancasila Sarimaya dan sejumlah Ketua MPW PP dari beberapa provinsi.

Hadir pula Pimpinan Forkopimda Provinsi Jawa Timur, Pimpinan Partai Politik Wilayah Jawa Timur, Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Provinsi Jawa Timur dan 38 Ketua dan Sekretaris MPC PP se-Jawa Timur.

Pada acara bertema ‘Memperkokoh Peran Pemuda Pancasila Jawa Timur Sebagai Pembangkit Kemandirian Masyarakat’, LaNyalla mengatakan jika Muswil diselenggarakan di tengah suasana keprihatinan sosial.

“Proses recovery ekonomi belum sepenuhnya normal. Bahkan, kita masih merasakan indeks ketimpangan masyarakat yang semakin lebar menyusul inflasi harga kebutuhan pokok dan kebutuhan penunjang kehidupan lainnya,” ujar LaNyalla, yang juga Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jawa Timur itu.

Baca Juga  Pastikan Kelancaran Arus Balik, Jasa Raharja, Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Tinjau Pelabuhan Panjang dan Bakauheni

Menurutnya, masyarakat sangat merasakan dampak inflasi dan kenaikan sejumlah barang kebutuhan pokok. Apalagi, angka pengangguran dan PHK selama dua tahun pandemi masih menjadi penyumbang meningkatnya angka kemiskinan akut di sejumlah daerah di Indonesia, tak terkecuali di Jawa Timur.

Untuk itu, LaNyalla meminta semua stakeholder bangsa, terutama elit politik, agar menghentikan kegaduhan yang justru menyakiti hati rakyat yang sedang susah.

“Kesulitan rakyat di lapis bawah jangan lagi ditambah dengan pola komunikasi elit politik yang membuat gaduh, apalagi dengan mengumbar narasi-narasi yang sama sekali tidak dirasakan oleh rakyat,” ujarnya. (die/lnm)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE