Marpolex 2022 Jadi Parameter Kemampuan Penanganan Tumpahan Minyak di Laut

102
Tampak aksi fire fighting terhadap kapal MT Palu Sipat yang terbakar dilakukan KN Grantin P 211 (kanan), TB Pelindo (tengah) , Jepang Coast Guard dan Philipine Coast Guard.

titikomapost.com, MAKASSAR –Hingga hari ke-3 pelaksanaan Marine Pollution Exercise (Marpolex) 2022 di Makassar, Sulawesi Selatan yang sebelumnya dibuka secara resmi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Selasa (24/5) kemarin, tampak semangat dari kru kapal peserta begitu tinggi dalam melakukan simulasi di perairan Makassar hingga layaknya kejadian nyata.

Gelaran yang diawali dari tanggal 24 dan akan berakhir  27 Mei 2022 mendatang itu banyak aksi-aksi simulasi layaknya kejadian nyata penanganan tumpahan minyak di laut yang dilakukan hasil kolaborasi antara tim KPLP terdiri dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak, Pangkalan PLP Kelas II Bitung, Pangkalan PLP Kelas II Tual bersama Phillippine Coast Guard (PCG) dan Jepang diwakili oleh Japan Coast Guard (JGC) di perairan Makassar bersama unsur pendukung PT Pelabuhan Indonesia (Persero) itu dinakhodai Kesyahbandaran Utama Makassar.

Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Laut sebagai Ketua Delegasi Indonesia, Capt. Mugen S. Sartoto, menjelaskan, Regional Marpolex 2022 yang dilaksanakan selama 4 (hari) mulai tanggal 24 s.d 27 Mei Tahun 2022 diisi dengan berbagai kegiatan dan Latihan, seperti Pre-Sail Conference, Planner and Controller’s Meeting, Table Top Exercise, serta Latihan Basah yang meliputi SAR Operation, Fire-Fighting Operation, Oil Spill Recovery Operation, Equipment Recovery Operation, Damage Assessment Operation, FINEX dan Sailing Pass.

Baca Juga  Korwil UPT Ditjen Hubla Jawa Timur Bersama KUPP Kelas III Sapudi Kawal Arus balik Santri Sapudi

“Selain itu, akan dilaksanakan juga Pelatihan untuk Perhitungan Biaya Operasi Penanggulangan Tumpahan Minyak serta Biaya Klaim dan Kompensasi,” papar Mugen.

Sedang pelaksanaan Regional Marpolex 2022  itu sendiri merupakan satu-satunya kegiatan latihan penanggulangan pencemaran minyak di Indonesia dengan skala internasional, yang diselenggarakan oleh pemerintah, dan menjadi parameter acuan kemampuan dan kesiapsiagaan nasional dan regional dalam penanggulangan pencemaran minyak di Indonesia dan wilayah sekitarnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, lanjut Mugen, penyelenggaraan Regional Marpolex tahun 2022 akan menggunakan konsep Real-Situation, di mana pelaksanaan pelatihan dikondisikan sesuai dengan keadaan pada saat terjadi nyata keadaan darurat tumpahan minyak di laut, baik dari segi mekanisme prosedur, alur komando, komunikasi, dan penyampaian informasi serta organisasi operasi.

“Dengan menggunakan konsep Real-Situation Scenario, diharapkan tujuan utama dari latihan ini dapat tercapai, yaitu melatih dan familiarisasi prosedur, tugas dan aktifitas organisasi operasi penanggulangan keadaan darurat tumpahan minyak di laut sebagai bekal persiapan jika terjadi nyata,” katanya.

Dalam pelaksanaannya, Marpolex Tahun 2022 yang juga melibatkan berbagai instansi dan negara terkait antara lain Filipina (Philippine Coast Guard), Jepang (Japan Coast Guard) serta  mengundang Observer dari Australia, Singapura, Malaysia, Denmark, dan negara lain yang telah memiliki kesepakatan bersama (Memorandum of Understanding) dengan Indonesia dalam penanggulangan tumpahan minyak di laut agar dapat menghasilkan berbagai terobosan agar semakin mendekati kondisi riil sebagaimana kejadian nyata penanggulangan tumpahan minyak.

Baca Juga  Mudik Balik Ceria Penuh Makna di Pulau Sapeken, Pagerungan dan Kangean

“Saya harap kegiatan ini bukan hanya sekadar simulasi, namun dapat benar-benar menguji dan mengevaluasi kemampuan penanggulangan pencemaran minyak dari masing-masing negara, khususnya kesiapsiagaan dalam penanggulangan kejadian  pencemaran minyak berskala besar di wilayah perbatasan tiga negara,” ungkap Mugen.

Dalam perannya, Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Perak, Mulyadi mengakui, peran kapal patroli KN Grantin P 211 yang ikut bergabung dalam pelaksanaan aksi Marpolex 2022 di Makassar dapat dijalankan dengan baik sesuai fungsi job disknya  dalam menangani kejadian kebakaran kapal di laut Makassar dalam simulasinya.

“KN.Grantin P- 211 melaksanakan Fire Fighting terhadap Kapal MT. Palu Sipat yang mengalami kebakaran,” ujarnya saat melihat langsung pelaksanaan simulasi penanganan kebakaran,” Kamis (26/5/2022).

Mulyadi menambahkan, sebab dari kelima pangkalan PLP yang ada di Indonesia hanya mengeluarkan satu unsur  armada kapal patrolinya.

“Sedang kapal KN Chundamani P 118 masih di Semarang persiapan lakukan perbaikan yang nantinya untuk menghadapi gelaran G 20 di Bali nanti,” imbuhnya.

Peran tugas di Marpolex 2022 ini lanjut Mulyadi, kami melalui armada KN Grantin P 211 bersama delegasi Jepang dan Filipina serta PT Pelabuhan Indonesia (Persero) lakukan tindakan penanganan kebakaran kapal di laut dalam aksi simulasinya.

Baca Juga  Pastikan Kelancaran Arus Balik, Jasa Raharja, Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Tinjau Pelabuhan Panjang dan Bakauheni

“Tidak sendirian, KN.Grantin P-211 menjalankan tugasnya bersama Jepang Coast Guard, Philipine Coast Guard dan Pelindo lakukan simulasi Fire Fighting,” jelasnya.

Mulyadi mengaku, dengan pihaknya terlibat langsung dalam pelaksanaan joint exercise aatau latihan bersama marpolex 2022 ini akan sangat bermanfaat bagi jajaranya dalam menjalankan fungsi sesuai tupoksi di seluruh perairan yang menjadi wilayah tugasnya.

“Dengan joint exercise begini jajaranya akan terasah kemampuan teknisnya,” Pungkasnya.

Untuk diketahui, regional Marpolex 2022 merupakan latihan bersama yang diikuti oleh 3 (tiga) negara yaitu Indonesia, Filipina dan Jepang yang telah rutin digelar hingga ke-22 kalinya guna untuk menguji dan mengevaluasi kemampuan negara Peserta dalam menanggulangi musibah tumpahan minyak di laut.

Pada latihan kali ini, Indonesia menurunkan total 15 kapal dan 3 RIB,  PCG menurunkan 4 unit Kapal, dan JCG menurunkan 1 unit Kapal Patroli. Salah satunya KN Grantin P 211 milik Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak. (RG/red)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE