TITIKOMAPOST.COM, SURABAYA – Gara-gara muatan KM Mila Utama bermasalah diatas ramdoor kapal, jadwal sandar kapal di kade barat posisi 345 s/d 500 Dermaga Jamrud Utara pelabuhan Tanjung Perak molor hingga 4 jam lebih. Tak pelak kapal-kapal yang telah antri dalam penetapan sandar tertahan hingga 4 jam lebih pada Selasa (22/4) pagi.
Kejadian semacam itu sepertinya terus berulang dialami kapal Roll On – Roll Off (RORO) gegara truk muatan kapal melebihi kapasitas angkut yang menyebabkan bermasalah saat hendak naik keatas kapal. Seperti yang dialami Km Mila Utama yang salah satu truk muatannya bermasalah saat hendak naiki kapal sehingga membuat terganggunya jadwal kapal kapal yang akan sandar pada Selasa (22/4) pagi yang makan waktu hingga 4 jam lebih.
“Kegiatan operasi kapal yang menggantikan tidak bisa sandar om lama banget. Close time jam 07.00 baru keluar jam 11.30,” tutur salah seorang petugas lapangan yang engan disebut namanya, Selasa (22/4/2025).

Sedang, pantauan di lapangan terlihat muatan unit TR losbak terlalu beresiko untuk di forklif dengan keadaan ada muatan dikarenakan dingdong kanan kiri sudah patah saat akan dilakukan penanganan. Sehingga tindakan muatan truk yang berkemasan karung itu dipok semua.
Sementara itu, pihak KSOP Tanjung Perak sebenarnya sudah membuat pola penanganan khususnya bagi truk truk yang hendak berlayar menggunakan kapal RORO bersama pihak terkait, baik bersama Kepolisian dan Pelindo yang telah menerapkan buffer area sebagai tempat parkir / area penyangga untuk menampung kendaraan-kendaraan yang akan melakukan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak sejak tahun lalu.
Mengutip pernyataan Kepala KSOP Kelas Utama Tanjung Perak Agustinus Maun beberapa waktu lalu mengatakan, upaya peningkatan layanan di area pelabuhan Tanjung Perak salah satunya dengan penyediaan buffer area, sehingga alur keluar masuk truk di area pelabuhan lebih tertata, efisien dan meminimalkan resiko kecelakaan.
“Atas tersediannya buffer area dikawasa pelabuhan Tanjung Perak ini, mengingat ini merupakan kawasan tertib lalu lintas sehingga kedepannya tidak hanya meningatkan layanan namun juga keamanan berlalu lintas serta khususnya barang berbahaya yang berpotensi dimuat diatas truk.
Buffer area itu diakui Agustinus Maun akan memberi kemudahan pihaknya dalam memastikan adanya muatan barang-barang berbahaya. Selama ini mereka melakukan pemuatan diluar tidak terdeteksi oleh kita, itu muatan berbahaya atau tidak kita tidak tahu. Jadi dengan dedicated area yang tersedia di buffer area itu kita melakukan pengawasan kegiatan bongkar muatnya.
“Dengan adanya buffer area ini muatan kapal RORO kita bisa awasi melalui cctv yang ada, dan bila terindikasi muatan itu ada barang berbahaya maka kita akan lakukan tindakan lebih lanjut dan penaganan diatas kapal,“ tegas Agustinus Maun. (RG)