TITIKOMAPOST.COM, SURABAYA – Kandasnya kapal layar motor atau KLM Minal Rahmat di mulut alur pelabuhan Kalimas yang sempat menjadi perhatian masyarakat sekitar ternyata dikarenakan mengalami kerusakan Gearbox yang membuat kapal tidak bisa bergerak hingga berbarengan dengan surutnya air, Senin (23/6/ 2025).
Kapal jenis phinisi besutan Bugis Sulawesi Selatan milik PT Hartini yang di nakhodai Muhammad Anas itu dalam pelayaran dari Bima Nusa Tenggara Barat menuju pelabuhan Kalimas Tanjung Perak, Surabaya bermuatan GC campuran. Sedang kapal itu sendiri merupakan salah satu kapal layar motor (KLM) yang berhomebase di Surabaya beroperasi melayani muatan ke berbagai tujuan di luar Jawa.
“Kapal mengalami kerusakan sehingga propeler tidak bisa digerakkan persis berada di ujung alur pelabuhan Kalimas tatkala hendak masuk menuju dermaga kalimas,” kata Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak melalui Kabid P2, Arizal Hendriawan saat di konfirmasi, Rabu (25/6/2025) petang.
Kondisi kerusakan yang dialami KLM Minal Rahmat, lanjut Arizal memang membutuhkan waktu untuk dilakukan perbaikan, tak pelak posisi kapal mengganggu lalu lintas alur pelabuhan Kalimas yang juga digunakan sebagai jalur penyeberangan Ferry Ujung (Surabaya) – Kamal (Madura) PP hingga harus terjebak dengan surutnya air laut kandas duduk di ujung alur.
“Setelah kapal dilakukan perbaikan, saat air pasang kapal kapal dapat bergerak masuk Kalimas,” tandasnya.
Sementara itu, pelabuhan Kalimas Tanjung Perak itu sendiri merupakan pelabuhan kapal rakyat yang sudah ada di era Belanda berkuasa dengan karakteristik pasang surut air dari kapal layar hingga bermetamorfosa menjadi kapal layar motor (KLM).
Kejayaan Kalimas merujuk pada masa ketika sungai ini menjadi pusat perdagangan dan jalur transportasi penting di Surabaya, Jawa Timur. Pada masa lalu, Kalimas berperan vital dalam perekonomian kota, menghubungkan berbagai wilayah melalui jalur air dan menjadi tempat aktivitas perdagangan yang ramai bahkan hingga sekarang masih eksis.
“Pelindo masih tetap mempertahankan fungsi kalimas sebagai pelabuhan rakyat untuk mengakomudir kegiatan kapal kapal rakyat tetap bisa berjalan,” pungkas Executive Director Regional 3 PT Pelindo, Daru Wicaksono Julianto. (RG)