
TITIKOMAPOST.COM, SURABAYA – Sering terjadi tingginya volume antrian trailer yang hendak masuk Terminal Teluk Lamong atau TTL hingga mengakibatkan terjadinya kemacetan panjang arus lalu lintas jalan Raya Tambak Osowilangon di sekitaran KM 12 Surabaya itu perlu mendapat perhatian serius oleh pihak terkait. Pasalnya, kemacetan itu terjadi hingga berjam-jam yang sangat meresahka masyarakat pengguna jalan.
Meski Fly Over Terminal Teluk Lamong Surabaya sudah beroperasi dari Jumat (20/9/2024) tahun lalu, namun nyatanya kemacetan pada akses masuk Teluk Lamong itu kerap terjadi. Seperti kejadian Rabu malam (29/10) sekira pukul 20.15 WIB salah satu pengguna jalan Rahmat dipaksa melajukan mobilnya dari Romokalisari menuju daerah Branjangan Surabaya makan waktu satu setengah jam lamanya.
“Macet, bayangkan saya dari gresik dari romokalisari menuju branjangan makan waktu satu setengah jam, uuhhh,” keluhnya, Rabu (28/10/2025) malam.

Kemacetan itupun bahkan tidak ada pengaturan, semerawut akibat antrian trailer masuk teluk lamong.
“Udah gitu tidak ada petugas yang ngatur,” imbuh Rahmat.
Senada, Ari yang juga salah satu pengguna jalan menambahkan bahwa kemacetan itu dirasakannya saat mengaspal melaju menuju Gresik dari arah Gresikan bahkan roda mobilnya tak bergeming seakan lengket dengan aspal jalan akibat macet berjam-jam terjebak di Romokalisari jalan raya Surabaya – Gresik.
“Dari arah romokalisari kearah teluk lamong macet total,” ungkapnya.
Sementara itu, humas PT Terminal Teluk Lamong atau TTL, Dahlia saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya prihatin atas apa yang dirasakan oleh masyarakat yang terimbas akibat antrian panjang trailer saat masuk TTL.
“Kami memahami dan turut menyesalkan adanya kemacetan yang terjadi di sekitar akses masuk Terminal Teluk Lamong pada malam hari kemarin Sehingga antrean truk meningkat,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).
Namun begitu, Dahlia mengaku bahwa pihak TTL telah melakukan aksi pengaturan di lapangan guna mengurai kemacetan itu.
“Namun petugas kami tetap berada di lapangan untuk melakukan pengaturan lalu lintas dan berkoordinasi dengan pihak terkait guna mengurai kepadatan lalu lintas secepat mungkin,” jelasnya.
Bahkan, Dahlia menegaskan kalau pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pihak terkait.
“Langkah antisipasi telah dilakukan dengan peningkatan koordinasi pengaturan lalu lintas bersama instansi terkait,” pungkasnya. (RG)




























