Hari Kedua Peserta Bimtek Keselamatan Pelayaran On The Spot Pelabuhan Gresik

34
Sementara itu, Kasubdit Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan Direktorat Perkapalan dan Kepelautan ( Ditkapel), Capt. Jaja Suparman saat mendampingi peserta on the spot di kapal rakyat pelabuhan Gresik, Kamis (13/9/2018).

DITKAPEL DORONG PESERTA KENALI KARAKTERISTIK KAPAL TRADISIONAL

GRESIK – Dalam rangkaian bimbingan teknis (bimtek) pelaksanaan peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran yang di gelar Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) selama tiga hari di Surabaya, peserta tidak hanya diberikan materi secara teoritis namun juga dibawa ke lapangan sehingga pemahaman materi bimtek lebih mengena dengan melihat secara langsung baik fisik kapal rakyat maupun kelengkapan alat keselamatan yang sudah tersedia sesuai aturan.

Kasubdit Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan Direktorat Perkapalan dan Kepelautan ( Ditkapel), Capt. Jaja Suparman mengatakan, kami berkolaborasi dengan kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Gresik pada hari kedua mengenalkan secara langsung karekteristik kapal-kapal rakyat atau tradisional yang berada dilingkungan pelabuhan Gresik sehingga materi apa yang diperoleh dalam kelas dengan realita dilapangan sama sehingga nantinya diharapkan faktor keselamatan pelayaran itu diimplementasikan dengan benar.

“Kami memberikan peragaan langsung penggunaan alat-alat keselamat di kapal khususnya kapal-kapal rakyat atau tradisional secara gamblang sehingga peserta dapat memahaminya,” ujarnya di Terminal Penumpang Pelabuhan Gresik, Kamis (14/9/2018).

Baca Juga  Samsat Sumenep gelar operasi gabungan guna memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tertib dan taat Pajak  
Peragaan alat keselamatan di terminal pelabuhan Gresik.

Disamping itu, lanjut Jaja Suparman, peserta bimtek diajak on the spot naik turun kapal-kapal rakyat untuk melihat tatacara penempatan alat keselamatan yang benar sehingga bila terjadi keadaan darurat dapat dengan mudah dijangkau dan difungsikan.

“Khususnya peserta dari instansi terkait seperti dinas perikanan, dinas perhubungan daerah maupun perwakilan dari akademisi yang merasa baru mengenal kapal rakyat sedikit menghela nafas melihat keberanian pelaut tradisional dengan peralatan yang terbatas mampu mengarungi lautan,” terang Jaja.

Sedang peralatan yang diperagkan seperti, Life jacket, Pelampung Penolong Bentuk Cincin (Ring Life Buoys) , Pelempar Tali Penolong (Line Throwing Apparatus) dan Isyarat Asap (Pyrotechnis).

“Antusias para peserta bimtek saat peragaan terlihat dengan hidupnya tanya jawab yang dilontarka ,” akunya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE