Mitigasi Penataan Cargo Curah Kapal RORO Jadi Perhatian KSOP Gresik 

39
Mitigasi Penataan Cargo Curah Kapal RORO Jadi Perhatian KSOP Gresik 
KMP Gili Iyang pada posisi saat di tunda TB Krisna sama TB Jayanegara ketika dievakuasi dari oerairan Karang Jamuang pasca kebakaran.

TITIKOMAPOST.COM, GRESIK –Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik mengambil langkah mitigasi penataan cargo curah muatan kapal demi keselamatan pelayaran pasca kejadian terbakarnya KMP Gili Iyang di perairan Karang Jamuang Selat Madura hingga dipaksa kembali dalam pelayarannya di pelabuan pemberangkatan Gresik, Rabu (13/8) malam.

Kepala KSOP Kelas II Gresik, Capt. Herbert E.P. Marpaung mengatakan bahwa pihaknya lakukan evaluasi terhadap kejadian yang menimpa KMP Gili I dengan memanggil pihak operator kapal, ekspedisi maupun tkbm duduk bersama membahas penataan muatan berkeslamatan dalam pelayaran sebagai langkah mitigasi meminimalisir potensi penyumbang penyebab kecelakaan diatas kapal laut, khususnya pada KMP Gili Iyang.

“Meski saat kejadian insiden KMP Gili Iyang penataan barang cargo bukan sebagai penyebab, namun kami memandang perlu melakukan upaya meminimalisir dengan melakukan penataan cargo yang benar dan safety. Sehingga bila terjadi keadaan buruk, penumpang masih dapat ruang gerak untuk upaya penyelamatan,” tuturnya, Jum’at (15/8/2025).

Menurut Capt. Herbert, langkah itu diambil sebagai upaya perbaikan tata cara penataan yang benar, karena dilapangan kami temukan muatan cargo curah tidak tertata dengan baik dari sisi safetynya kurang sehingga perlu dipahami oleh pihak operator kapal maupun ekspedisi agar kedepan ditata yang berkeselamatan.

Baca Juga  KMP Giling Iyang Terpaksa Digendong Krisna Dan Jayanegara Balik Gresik Dari Karang Jamuang

“Dilapangan masih kita lihat cargo curah ditata tidak diberi pengaman, misal jaring-jaring pengaman agar barang tidak terhambur bila kapal goyang kena ombak. Begitu juga ketinggian dari tumpukan barang tersebut dibatasi,” terangnya.

Capt. Harbert juga menambahkan, lain bila muatan cargo berada diatas truk akan lebih aman karena truk akan dilasing selama pelayaran. Sedang di gresik kan tidak ada turuknya, muatan itu curah ditata diatas car deck.

“Ditambah lagi jarak antara satu tumpukan cargo dengan yang lain terlalu berdekatan sehingga akses jalan untuk penumpang kurang leluasa. Itu yang akan kami perbaiki, “ imbuhnya.

Disinggung terkait aturan penataan cargo secara curah diatas car deck kapal Roll On – Roll Off (RORO), umumnya juga diatur secara ketat dan melibatkan persyaratan keamanan serta penanganan yang spesifik, meskipun secara definitif kapal RORO fokus pada kendaraan. Penanganan cargo harus memenuhi standar keselamatan, termasuk penyeimbangan beban kapal, pemasangan pengikatan atau lashing yang memadai, dan klasifikasi muatan yang tepat. Herbert menjelaskan bahwa pihaknya masih mencari aturan yang ada terkait hal tersebut. Memang kalau muatan cargo diangkut dengan truk sudah ada aturanya, namun kalau secara curah masih kita dalami.

Baca Juga  Rampung Dibangun Pelindo Uji Coba Sandarkan Kapal di Terminal Batang

“Mengingat cargo muatan kapal Gili Iyang merupakan kebutuhan pokok masyarakat Bawean, bila belum diatur maka akan kita atur. Intinya kalau sudah diatur maka kita jalankan, dan jika ini karena tuntutan barang pokok itu masih tetap bisa dibawa berlayar dengan teknik penataan yang safety. Tapi kalau operator masih tidak bisa menjamin berubah penataan cargonya, ya saya larang untuk dimuat,” tegas Herbert.

Capt. Herbet juga berharap, operator kapal lebih optimal lagi memperhatikan seluruh aspek, tidak hanya keselamatan, kelaik lautan yang bisa dilihat secara visual tapi juga mekanisme oprasionalnya. Karena operasional kapal itu juga akan mempengaruhi keselamatan.

“Kejadian kemarin ASDP harus bisa review secara keseluruhan, tidak hanya yang terlihat. Kejadian konsleting itu bisa jadi momentum perbaikan,” tandas Herbert.

Menambahkan, Kasi KBPP KSOP Gresik, Capt. M. Firmawan menjelaskan bahwa penyebab kebakaran diatas KMP Gili Iyang dari instalasi kelistrikan disisi kanan kapal yang menyebabkan berpengaruh pada fungsi GPS dan Kemudi sehingga kapal di Off engine kan.

Baca Juga  KSOP Gresik Punya Cara Bangun Soliditas Setiap Seksi Dengan Memaknai HUT RI

“Kalau mesin aman, tapi karena kelistrikan itu mempengaruhi fungsi 5 sistem, diantaranya GPS dan Kemudi maka mesin kapal dimatikan,” katanya.

“Sedang kelistrikan sisi kiri kapal aman yang terkait dengan Radar, Ais itu masih aman,” imbuh Firmawan.

Atas kecakapan ABK dapat cepat mengatasi kebakaran itu sehingga tidak meluas. Namun untuk penyebabnya masih dalam pendalaman.

“Setelah kejadian itu, kapal langsung dibawa ke docking di galangan kapal milik ASDP yang ada di Madura,” pungkasnya. (RG)