Bedjaners Semarang Peduli Lombok Kirim Bantuan Kemanusiaan

340
Sekertaris Jenderal KAP3B (Korps Alumni Pendidikan Perwira Pelayaran Besar) Semarang, Kolonel Laut. I Dewa Putu GS bersama bedjaners yang lain saat memastikan barang bantuan dinaikkan ke atas kapal KM Legundi.

SURABAYA – Alumni lulusan taruna pelayaran P3B/BPLP/PIP Semarang yang lebih familier disapa Bedjaners juga merasa terpanggil untuk membantu saudara-saudaranya yang berada di Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat gempa bumi dengan mengapalkan bantuan logistik melalui pelabuhan Tanjung Perak, Jum’at (17/82018).

Bantuan yang berupa selimut, terpal, tenda dan sembako itu dikumpulkan dari para akumni taruna pelayaran itu melalui koordinator Bedjaners 32 sehingga dapat terkumpul dan dikirim ke Lombok menggunakan kapal KM Legundi.

“Jangan melihat nilai dari apa yang telah kita kirim ini tapi lebih sebagai bentuk kepedulian kita sebagai sesama hamba tuhan yang ikut merasakan penderitaan saudara-saudara kita disana (Lombok.red),” Sekertaris Jenderal KAP3B (Korps Alumni Pendidikan Perwira Pelayaran Besar) Semarang, Kolonel Laut. I Dewa Putu GS, Jum’at (17/8/2018).

Paling tidak, lanjut Dewa, kita telah berbuat berempati terhadap apa yang telah dirasakan masyarakat Lombok akibat guncangan gempa bumi itu.

“Apa yang terjadi itu suatu keputusan Tuhan jika sudah berkehendak kita tidak tahu dimana, kepada siapa atau bagaimana. Hari ini saudara kita yang di Lombok,” katanya.

Baca Juga  Komisaris Bak Hiasan Belaka, Nyono Akui Sebatas Pengawas DABN

Sementara itu, Kepala Kesyahbandaran dan otoritas Pelahuhan (KSOP) Kelas III Lembar, Capt. M. Hermawan yang merupakan alumni Bedjaner 32 mengatakan, sebenarnya hampir setiap saat bantuan dari mana-mana sydah berdatangan melalui pelabuhan Lembar, namun bila dibanding dengan kebutuhan yang diderita korban gempa rasanya belum cukup karena kenyataannya masih banyak korban yang belum terbantu secara maksimal.

“Makanya atas arahan Dirjen Hubla kami membuat posko terpadu untuk memastikan bantuan itu bisa tepat didistribusikan kepada masyarakat secara merata,” terangnya.

Yang jelas, lanjut Hermawan, bantuan itu akan dapat pengawalan hingga sampai ke tempat tujuan seperti yang telah kita petakan bersama.

“Akan kita pul melalui perhubungan provinsi NTB sehingga bisa satu pintu untuk di distribusikan sesuai data yang ada,” akunya.

Sekedar diketahui, bagi Korps Alumni Pendidikan Perwira Pelayaran Besar (KAP3B) Semarang, istilah penyebutan Bedjàner bagi taruna itu identik dengan nama seorang pengajar atau pelatih yang ada di kampus. Saat menjadi seorang taruna alumni sangat mengenal seorang pelatih dari tentara TNI-AL (KKO) yang notabene jebolan pendidikan Rusia menjadi pengajar dengan gaya militer yang sarat dengan keras dan disiplin yang tinggi sehingga setiap taruna belum syah kalau belum merasakan didikan keras pak Bedjan yang penuh dedikasi yang tinggi.

Baca Juga  Hadapi Nataru PELNI Lakukan Penyesuaian Rute 14 Kapal

“Kalau kita menyapa alumni P3B itu dengan sapaan seperti saat di radio kapal, Bedjan….Bedjan…Bedjan berapa…?,” ungkap Hermawan mengenang dengan bangga tatkala menerima didikan dari sang pelatih. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE