Pesisir Pantai Tuban Panen Kapal Terdampar

164
Kepala Kantor UPP Kelas III Brondong, Ferry Agus Satriyo bersama stafnya saat melihat lokasi terdamparnya kapal MV Felya di pantai Jenu Tuban, Kamis (22/1/2019).

CUACA EKSTRIM MENYERET 5 TOBGKANG DAN 1 KAPAL CARGO

TUBAN – Ada sedikitnya 5 tongkang pengangkut Batu Bara dan 1 kapal cargo MV Felya tersungkur di sekitar perairan pantai Jenuh Tuban Jawa Timur setelah angin kecang memutuskan tali dari Tug Boat tatkala di towing. Hal itu terjadi lebih dari sepekan yang hingga kini hanya bergantung nasib setidaknya cuaca membaik, bahkan parahnya salah satu tongkang menghantam trastel dermaga PT Semen Holcim hingga putus.

“Ada 5 tongkang dan 1 kapal yaitu MV Felya yang larat hingga ke pantai sehingga perlu kita pastikan keberadaannya,” ujar Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Brondong, Ferry Agus Satriyo saat ditemui di lokasi kandasnya MV Felya di Panjati Jenu Tuban, Kamis (22/1/2019).

Menurut Ferry, kapal-kapal ini terdampar ke pantai disekitar perairan sekitar pelabuhan khusus PT Semen Indonesia dan pelabuhan terminal khusus (Tersus) PT Semen Holcim Tuban akibat kerasnya angin dan gelombang yang mencapai 5 meter hingga menyeret semuanya bahkan hingga sekitar 200 meter jarak kapal dari bibir pantai.

Baca Juga  Jasa Raharja Serahkan Santunan Meninggal Dunia Kepada Satu Ahli Waris Korban Laka Km 58 yang Teridentifikasi

“Kondisi cuaca yang kurang bagus ini kemungkinan akan tetap terjadi hingga satu minggu kedepan, untuk itu dihimbau agar kapal-kapal bisa mewaspadahinya,” jelasnya.

Sedang kapal MV Felya itu sendiri, lanjut Ferry, dalam posisi tidak berlayar tapi sedang berlabu untuk menunggu antrian muat di pelabuhan tersus PT Semen Indonesia. Dan untuk tongkang yang menambra trestel pelabuhan tersus Holcim hingga kini memang belom dilakukan evakuasi tongkangnya, namun terhadap awak kapalnya, pada saat kejadian langsung dilakukan evakuasi.

“Ada 16 orang baik ABK tongkang dan tenaga kerja Holcim yang terjebab diatas dermaga tidak bisa ke darat akibat putus langsung dilakukan penyelamatan bersama BPTD dan Polair,” papar Ferry.
Sebenarnya, jauh-jauh hari kita telah mengeluarkan surat edaran terkait cuaca buruk ini agar dapat diperhatikan bersama seluruh pelabuhan umum maupun khusus untuk menunda keberangkatan kapal karena cuaca buruk.

“Saat ini dalam proses penanganan terkait terdamparnya kapal-kapal tersebut baik tersus maupun dengan aparat terkait untuk segera dilakukan tindakan evakuasi,” kata Ferry.

Baca Juga  Dirut Jasa Raharja Bersama Menko PMK, Menhub, Kapolri, Panglima TNI Serta Kakorlantas Polri Gelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Arus Balik Lebaran

Sejauh ini, dari kapal dan tongkang yang terdampar tidak ada menimbulkan korban jiwa. Sedang muatan tongkang yang berupa Batu Bara masih aman berada diatas tongkang.

“Tidak ada tumpahan ke laut,” pungkas Ferry. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE