
SURAKARTA – Penyelesaian pembangunan akses jalan layang atau yang dikenal dengan sebutan flyover yang menghubungkan Terminal Teluk Lamong dengan jalan tol Gresik yang sempat mandek akan digeber kembali pengerjaannya, pasalnya pelindo telah menyiapkan rencana investasi yang dialokasikan senilai 6,44 triliun. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Pelindo III (Persero) Doso Agung di sela-sela Rapat Kerja (Raker) Pelindo III di Surakarta, Rabu (13/2/2019).
“Pekerjaan investasi kami tahun 2019 ini
masih fokus pada penyelesaian pembangunan infrastruktur pelabuhan dan pendukungnya seperti akses jalan layang (flyover) yang menghubungan Terminal Teluk Lamong dengan jalan tol dan pembangunan Terminal Gilimas di Lombok Barat Nusa Tenggara Barat,” ujar Doso.

Doso menyebut investasi yang dilakukan Pelindo III akan berdampak bagi operasional pelabuhan, jalan layang Terminal Teluk Lamong misalnya, keberadaan jalan akses tersebut akan mengurai kemacetan yang saat ini seringkali terjadi di jalan akses menuju Terminal Teluk Lamong.
“Dengan adanya jalan layang, jalan akses Terminal Teluk Lamong akan langsung terhubung dengan jalan tol Surabaya – Gresik,” jelasnya.

Disamping itu, Doso menjelaskan, untuk meningkatkan pendapatan dari sektor kepelabuhanan khususnya di Nusa Tenggara Barat guna menjawab derasnya arus kunjungan wisatawan melalui pelabuhan Lembar yang terkendala kedalam kolam yang hanya 8 LWS maka pembangunan pelabuhan Gilimas Lombok merupakan solusi yang diinvestasikan untuk disandari kapal Cruise dengan kedalaman 14 LWS. Dimana pengerjaannya sudah mencapai 75 persen direncanakan rampung untuk dermaga Cruise bulan Agustus 2019 dan Terminal penumpang pada akhir tahun. Sedang Terminal Petikemasnya awal tahun 2020.
“Dengan adanya Terminal Gilimas ini kapal pesiar dapat langsung bersandar dan menurunkan wisatawan di terminal pelabuhan tidak lagi lego jangkar seperti sekarang ini. Selain itu juga akan mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di NTB,” katanya.

Doso juga mengingatkan, investasi senilai Rp 6,44 triliun itu diperuntukkan penyelesaian beberapa proyek yang merupakan pekerjaan multi years (tahun jamak) dengan komposisi alokasi 84 persen atau sekitar Rp5,4 triliun akan dialokasikan untuk proyek multi years dan 16 persen atau sekitar Rp1,04 triliun untuk membiayai proyek baru. Sedang, dari kedua pekerjaan proyek fisik itu, Pelindo III menargetkan rampung pada tahun 2019 ini.
“Baik Teluk Lamong dan Terminal Gilimas ini akan siap tahun 2019 ini,” tandas Doso.
Semua anggaran untuk untuk memback up pekerjaan tersebut, Doso mengaku, sumber pendanaan masih menggunakan kas internal perusahaan serta hasil dari pinjaman global (global bond) tahun 2018 lalu yang sebesar 500 juta dollar AS.
“Kami juga akan lakukan kerja sama baik dengan sinergi BUMN maupun pihak swasta, serta mendorong optimalisasi sumber daya Pelindo III Group,” pungkasnya. (RG)