Rahmani Berharap Kejelasan Keberadaan Bapaknya Pasca Diketemukan Jasad Ke-4 Korban KM Santika Nusantara

46
Ismiati Ningsih bersama anaknya Rahmani keluarga Supriyadi supir truk milik PT KMM korban terbakarnya KM Santika Nusantara saat mencari kejelasan nasib bapaknya, saat di posko evakuasi KM Santika Nusantara di Terminal penumpang kapal GSN Tanjung Perak.

SURABAYA – Penemuan seonggok jasad di car deck kapal KM Santika Nusantara oleh Basarnas menjadi pengharapan kejelasan bagi keluarga Supriyadi salah satu supir Truk milik ekspedisi PT. KMM yang menjadi salah satu korban kapal naas terbakar di Tenggara perairan Masalembo dua pekan lalu.

Rahmani setelah membaca berita di media TITIKOMAPOST.COM terkait penemuan jasad diatas bangkai kapal KM Santika Nusantara di lokasi galangan PT IMS Gresik, hari ini.

“Bapak saya adalah salah satu supir truk yang juga ikut dalam pelayaran itu, dan menjadi korban,” ungkap Rahmani anak Supriyadi melalui pesan singkat kepada redaksi titikomapost.com, Kamis (5/9/2019).

Rahmani yang juga pernah datang dari Balikpapan bersama ibunya untuk mencari kejelasan nasib keberadaan bapaknya hanya bisa pasrah menunggu kabar berita tentang orang tuanya.

“Sebelumnya sudah saya lapor di perwakilan pelayaran yang ada di Balikpapan cuma jawabannya disuruh menunggu aja. Makanya kita berdua sepuluh hari lalu datang ke Surabaya di posko SAR Tanjung Perak untuk mencari kejelasannya,” katanya.

Baca Juga  Sosialisasikan Tertib Administrasi Ranmor, Tim Samsat Widodaren Door to Door ke Desa Sampaikan Tunggakan Pajak  
Istri Supriyadi, Ismiati Ningsih saat menunjukkan foto suaminya dari phone celullernya.

Rahmani juga menambahkan, keyakinan bapaknya memang berangkat dengan kapal KM Santika Nusantara malam itu dikuatkan oleh keterangan dari 4 (empat) orang yang dikenalnya yang berada satu rombongan dengan orang tuanya.

“Kami tahu bapak belum ketemu itu bakar dari adik ibu yang bersama juga berangkat, dan kernetnya yang selamat dalam evakuasi tim SAR,” jelasnya.

Disamping itu, Supriyadi yang beralamat desa Bumi Harapan kecamatan Sepaku, Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu sebelumnya juga sempat berpamitan sama istri dan anaknya sekitar pukul 11.00 WIB ketika di pelabuhan Tanjung Perak

“Bapak sebelum berangkat sempat telepon berpamitan kalau kapal mau berangkat,” ucap Rahmani.

Senada, Ismiati Ningsih istri Supriyadi juga menambahkan, adek-adeknya bercerita, sebelum terjadi kebakaran mereka antara suaminya dengan adik dan kernetnya bersama-sama di dek atas, tapi setelah kejadian kebakaran mereka menyelamatkan diri masing-masing sampai kejadian berlangsung hingga adanya evakuasi dari pihak penolong belum ada kabar berita.

“Kedua adek saya ketemu, kernet juga ketemu, Cuma suami saya yang tidak ada, padahal mereka berlima,” pungaksnya.

Baca Juga  Kegiatan Operasi Gabungan Samsat Surabaya Barat Bangun Kesadaran Masyarakat Tertib Administrasi Ranmor

Seperti diketahui, siang tadi, Kamis (5/9) sekitar pukul 12.00 an, tim SAR menemukan kembali satu jenasah di atas bangkai kapal KM Santika Nusantara dibagian car deck, namun hingga berita ini dilansir balum diketahui identitas korban karena masih di bawa ke RS Bhayangkara guna dilakukan identivikasi oleh pihak DVI Polda Jatim (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE