MPR, DPR dan DPD RI Lakukan Koordinasi Persiapan Pelantikan Presiden

45
Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti (kanan) dalam suasana rapat koordinasi persiapan pelantikan Presiden, Selasa (15/10/2019).

JAKARTA – Pimpinan MPR, DPR, DPD RI menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah pejabat mulai dari Panglima TNI, Kapolri, BIN, KPU, Menteri Sekretariat Negara (Mensetneg), dan Menteri Luar Negeri hari ini di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).

Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, rapat koordinasi dilakukan untuk persiapan jelang pelantikan presiden yang jatuh pada Minggu, 20 Oktober 2019 mendatang.

Bamsoet menjelaskan, dirinya ingin memastikan dan mendengar langsung dari pejabat negara tersebut tentang pengamanan yang dilakukan jelang pelantikan, baik di DPR maupun di seluruh objek vital lain.

“Karena kami tidak ingin acara pelantikan yang harusnya kita laksanakan dengan hikmat ini ada hal-hal lain, baik di sekeliling MPR maupun diseluruh Indonesia,” tuturnya.

Bamsoet ingin agar pelantikan berlangsung mulus, tanpa adanya kendala termasuk ancaman kerusuhan dari pihak tertentu. Apalagi acara pelantikan itu dihadiri oleh banyak tamu negara dari luar negeri.

“Agar (masyarakat) bisa menonton televisi melihat presiden terpilihnya dilantik secara hikmat dan dihadiri oleh tamu-tamu negara yang kemudian kepala negara sahabat kita,” jelasnya.

Baca Juga  23 Tahun JLS Jatim Tak Rampung, LaNyalla Berharap Jadi Prioritas Kepala Daerah Mendatang  

“Jadi harapan kita adalah seluruh curah perhatian kita tertuang dari kehikmatan dari pada acara pelantikan presiden itu yang akan kita tanyakan, nanti kepada panglima TNI masalah keamanan termasuk juga masalah Ketertiban dengan Kapolri dan masalah Intelijen terhadap berbagai informasi yang berpotensi mengganggu pelantikan presiden tersebut,” sambungnya.

Selain dari sisi kemanan pihaknya juga akan menggali teknis pelantikan seperti mekanisme pembacaan pembacaan Susat Keputusan (SK) KPU yang dibacakan secara utuh atau hanya bagian penting.

“Dengan Menlu kami meminta kepastian apakah kehadiran kepala negara sahabat atau negara lain. Lainnya masalah protokoler siapa menyampaikan apa, jam berapa, lalu selesai acara apakah ada inagurasi ucapan selamat dari bawah atau langsung dilanjutkan acara di istana dengan jamuan dinner atau makan malam dengan para duta besar itu mungkin yang kita akan sampaikan,” jelasnya. (die)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE