Diduga Terpapar Covid-19 Pengurus DPC INSA Surabaya Meninggal

115
Ilustrasi kapal sandar di Terminal Teluk Lamong.

SURABAYA – Diduga terpapar Covid-19 karena intens berhubungan dengan kapal asing, RP sebagai operational leader PT. Golden Ocean (GO) Line yang menangani MV HEUNG-A yang juga salah satu pengurus DPC INSA Surabaya meninggal dunia setelah beberapa hari di rumah sakit.

Kabar meninggalnya salah satu pengurus INSA itu dibenarkan Stenven H. Lesawengan, Ketua Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Surabaya saat dikonfirmasi titikomapost.com yang mengatakan bahwa yang bersangkuta RP sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Surabaya selama 4-5 hari.

“Dari informasinya, almarhum awalnya sudah melakukan rapid test hingga dua kali dan hasilnya negativ. Artinya setelah dilakukan rapid test hingga begitu cepat meninggalnya itu kita bertanya-tanya, tapi klinisnya mengarah kesana (corona.red),” katanya, Rabu (22/4/2020) malam.

Namun secara medis RP memenuhi unsur Covid-19, lanjut Stenvens, sehingga penanganan pemakamannya pun dilakukan sesuai protokoler pasien Corona.

“Meninggalnya tadi pagi, padahal sempat komunikasi dengan saya pada hari Sabtu lalu. Makanya dengan berpulangnya almarhum sangat mengagetkan kita,” jelas Stenven.

Baca Juga  Jasa Raharja, Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Evaluasi Mudik dan Persiapan Mudik Balik 2024

Sebagai ketua INSA Surabaya, dirinya mengaku tidak bisa berkata apa-apa, pasalnya, banyak pihak yang menanyakan hal tersebut karena dianggap tidak yakin dengan kematian almarhum RP yang begitu cepat meski sempat negativ setelah lakukan rapid test.

“Riwayatnya seperti itu sih,” tandas Stenven.

Sementara itu, salah satu sumber yang diperoleh titikomapost.com di lapangan menyebutkan, kapal HEUNG-A pernah sandar di terminal Teluk Lamong, dan sebagai agen pihak DO Line sudah barang tentu kelakukan komunikasi dengan pihak kapal.
“Dari info yang dari teman-teman pelayaran di dapat almarhum sempat naik ke kapal minggu lalu,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya.

Bahkan, untuk mengetahui lebih jelas dari pihak terdekat sepertinya menemui jalan buntu.

“Iya, betul, tapi kesulitan menelusuri, karena keluarganya juga sudah karantina boss,” pungkasnya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE