Gempa Di Sulawesi Tengah Rusakkan Fasilitas Pelabuhan

90
Kondisi Quay Crane di Pelabuhan Pantoloan yang roboh akibat gempa.

SURABAYA – Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memastikan sejumlah fasilitas baik sarana dan prasana di Pelabuhan di wilayah Sulawesi Tengah mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi kemarin sore. Untuk itu, saya akan melihat langsung kondisinya pasca gempa kemarin.

“Maaf saya tidak bisa lama sebab ada agenda yang berikutnya terbang ke Palu,” ujar Dirjen Agus kepada peserta Dialog interaktif bersama pelaku bisnis Tanjung Perak di ruang serbaguna ORGANDA khusus Tanjung Perak, Sabtu (29/8/2018).

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo menjelaskan bahwa Pelabuhan Pantoloan yang berada di kota Palu mengalami kerusakan yang paling parah dibandingkan pelabuhan lainnya yang ditandai dengan robohnya Quay Crane di Pelabuhan Pantoloan.

“Laporan sementara, Quay Crane di Pelabuhan Pantoloan rubuh dan dengan kondisi ini layanan kepelabuhanan dihentikan menunggu hasil pengecekan lebih lanjut di lapangan,” jelasnya.
Sementara itu, laporan dari Pelabuhan Wani menyebutkan ada beberapa bangunan dan dermaga mengalami kerusakan.

Adapun kapal KM. Sabuk Nusantara 39 yang sedang bersandar di Pelabuhan Wani terlempar dan terbawa arus sejauh 70 meter dari dermaga akibat gelombang tsunami yang menerjang wilayah tersebut kemarin.

Baca Juga  Tim Pembina Samsat Kediri Gelar Rapat Koordinasi Tingkatkan Layanan

“Kapal KM. Sabuk Nusantara 39 dalam kondisi tidak ada penumpang. Total Anak Buah Kapal (ABK) ada 20 orang. Saat kejadian, ada 3 orang ABK yang sedang turun ke darat untuk bertemu keluarganya sedangkan 17 ABK lainnya ada di atas kapal. Posisi kapal sendiri saat ini berada di sekitar 70 meter dari laut tepatnya di jalan menuju pelabuhan dan saat ini kapal menggunakan generator darurat untuk kelistrikannya,” ujar Dirjen Agus.

Kerusakan akibat gempa juga terjadi di Pelabuhan Ogoamas berupa adanya retak di Talaud dan terjadi pergeseran dermaga ke sisi kanan sepanjang 3 cm.
Selanjutnya, laporan yang masuk dari Pelabuhan Ampana, Pelabuhan Luwuk, Pelabuhan Belang-Belang dan Pelabuhan Majene kondisinya baik dan tidak ada kerusakan akibat gempa.

Kondisi kapal Perintis Sabuk Nusantara 39 di pelabuhan Wani yang terhempas naik ke darat.

Dirjen Agus meminta agar jajarannya di lokasi gempa untuk tetap waspada terhadap gempa susulan yang masih terjadi sewaktu-waktu dan menginstruksikan untuk terus melakukan pengawasan dan pengecekan adanya kerusakan pasca gempa bumi di pelabuhan.

Sementara itu, Ditjen Perhubungan Laut telah membentuk Quick Response Team yang langsung diterjunkan ke lokasi bencana gempa bumi tersebut.

Baca Juga  Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan di Km 370 A Tol Batang – Semarang

“Kami telah membentuk Quick Response Team untuk membantu memberikan pertolongan bagi korban gempa. Saya juga menginstruksikan agar UPT di sekitar wilayah bencana gempa tersebut untuk memberikan pertolongan sebagai bagian dari Quick Response Team Ditjen Perhubungan Laut,” kata Dirjen Agus. (RG/Sil)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE