Lewat Uji Petik dan tanam Mangrove Hubla Kampanyekan Keselamatan Pelayaran

12
Saat uji petik oleh MI Ditkappel bersama MI KSOP Kelas IV Kumai berlangsung di Pelabuhan Kumai Kalimantan Tengah.

KUMAI – Kampanyekan Keselamatan Pelayaran tahun 2018 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) di Pelabuhan Kumai Kalimantan Tengah digelar melalui dua agenda kegiatan dari uji petik kapal hingga penanaman pohon mangrove.

Kepala Seksi Keselamatan Kapal Penumpang dan Kapal Penangkap ikan Direktorat Perkapalan dan Kepelautan (Ditkappel), Ditjen Perhubungan Laut, Capt. Ari Wibowo yang bertindak sebagai Marine Inspector (MI) mengatakan, kantor pusat bersama-sama dengan KSOP Kumai mengadakan kegiatan mengkampanyekan keselamatan pelayaran melalui uji petik kapal-kapal tradisional dan penanaman pohon mangrove disepanjang pantai Kubu Kumai.

“Kami bersama petugas MI KSOP Kumai melakukan uji petik kapal-kapal penumpang tradisional yang ada secara acak pada hari Minggu (7/10),” ujarnya, Senin (8/10/2018).

Pada uji petik itu, lanjut Ari, kami memulai melakukan uji petik kelaiklautan terhadap kapal tradisional yang digunakan untuk mengangkut penumpang dan wisatawan ke Tanjung Puting yaitu kapal KM. Kalimantan Explorer dan kapal KM Sekonyer yang bersandar di Pelabuhan Kumai.

“Selanjutnya nanti akan dilakukan uji petik terhadap kapal-kapal yang ada secara keseluruhan secara bergantian,” jelas Ari.

Baca Juga  Jumlah Santunan Menurun, Dirut Jasa Raharja Ungkap Efektivitas Program Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Periode Mudik 2024

Sedang, dari hasil uji petik yang dilakukan, ada temuan di KM Kalimantan Explorer yang belum memiliki alat komunikasi radio itu tentunya kita harapkan bisa memenuhinya

“Kami rekomendasikan agar kapal tersebut melengkapi dengan alat komunikasi radio sebelum berlayar. Hal-hal lainnya sudah memenuhi standar keselamatan pelayaran,” tandas Ari

Saat penanaman pohon mangrove di pesisir pantai Kubu, Kumai.

Sementara itu, Kepala KSOP Kelas IV Kumai, Capt. Wahyu Prihanto menyebutkan, ada sekitar 500 kapal penumpang kapal tradisional di wilayah Kumai ini, dan ini secara acak dilakukan uji petik kelaiklautan kapal dimana didapati dari dua kapal yang diperiksa terdapat satu kapal uang belum memenuhi kelaiklautan sebagai salah satu syarat keselamatan pelayaran.

“Memang dari hasil uji petik pada kapal KM. Kalimantan Explorer dan kapal KM Sekonyer hanyak satu yang belum komplit,” katanya.

Menurut Wahyu, uji petik dilakukan oleh anggota Marine Inspector (MI) kita bersama MI dari Ditkappel.
“Hal ini sebagai bentuk keseriusan Ditjen Perhubungan Laut dalam mewujudkan keselamatan pelayaran dan juga menjadi bagian dari Kampanye Keselamatan Pelayaran,” terang Wahyu.

Baca Juga  Perluas Layanan Pasca Libur Panjang, Samsat Malang Kota Goes To Kecamatan Lowokwaru

Selain melakukan uji petik kelaiklautan kapal penumpang tradisional, Ditjen Perhubungan Laut juga menyelenggarakan aksi penanaman pohon mangrove di pesisir pantai Kubu sebagai rangkaian Keselamatan Pelayaran tahun 2018.

“Kegiatan penanaman tersebut merupakan bentuk dukungan Kementerian Perhubungan kepada pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam upaya melestarikan lingkungan maritim di area pantai,” pungkas Wahyu. (RG/AR/ruu)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE