Era Baru Metode Ramp Check Di Pelabuhan Lembar KSOP Libatkan Asosiasi Gapasdap

34
Kepala KSOP Kelas III Lembar, Capt. M. Hermawan, S.sit. MM. MMar saat memberi arahan sebelum pelaksanaan simulasi kebakaran diatas kapal Port Link VII dalam rangkaian Ramp Check persiapan angkutan Nataru 2019, di pelabuhan ASDP Lembar, Selasa (6/11/2018)

DORONG PELAYARAN AGAR SALING BISA KOREKSI DENGAN MELIHAT LANGSUNG KEKURANGAN KAPAL

LEMBAR – Laksanakan Ramp Check kapal untuk kesiapan angkutan natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) KSOP Kelas III Lembar menggandeng asosiasi pemilik kapal angkutan lintasan Lembar-Padangbai yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha (Gapasdap) bersama-sama saksikan dari satu kapal ke kapal lainnya.

Kepala Kesayahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Lembar, Capt. M. Hermawan, S.sit. MM. MMar mengatakan, maksud dan tujuan dalam pelaksanaan ramp check kapal yang dilakukan kali ini di pelabuhan ASDP Lembar khususnya kapal-kapal penyeberangan lintas Lembar – Padangbai bersama perusahaan kapal yang digawangi Gapasdap disamping menjalankan Instruksi Dirjen Perhubungan Laut (Hubla)nomor UM.008/84/3/DJPL-18 perihal pemeriksaan Kelaiklautan kapal penumpang dalam rangka angkutan Nataru juga membina asosiasi pelayaran agar satu sama lainya biar lebih bersinerrgi dan berani memberi penilaian secara obyektif perusahaan yang sudah menjalankan ketentuan secara tepat sehingga diberharapkan mereka akan mencontoh untuk diterapkan pada kapalnya masing-masing.

“Untuk menggugah kesadaran operator kapal terhadap arti keselamatan pelayaran dan juga mereka (anggota Gapasdap.red) agar fair melihat mana perusahaan yang sehat dalam manajemennya yang senantiasa memenuhi standar keselamatan di kapalnya untuk kemudian mencontoh guna menyempurnakan perusahaan masing-masing,” ujarnya, sesaat setelah melakukan Ramp Check di pelabuhan penyeberangan ASDP Lembar, Selasa (6/11/2018).

Saat pelaksanaan Ramp Check oleh Kepala KSOP Lembar bersama Gapasdap.

Hermawan mengaku, sebelum dilaksanakan kegiatan Ramp Check atau uji petik ini, kami sudah komunikasikan dengan segenap perusahaan pelayaran untuk memastikan kesiapan armada kapal yang ada dan melaksanakan uji petik terhadap kapal-kapal tersebut melalui rapat koordinasi dan menindaklanjuti melaksanakan ramp check kapal-kapal.

“Dalam pelaksanaan uji petik itu dilaksanakan program simulasi atau  drill bagaimana melakukan penanganan kondisi darurat, pencegahan pencemaran serta memastikan alat-alat keselamatan diatas kapal dapat berfungsi dengan benar,” jelas Hermawan.

Baca Juga  Jasa Raharja, Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Evaluasi Mudik dan Persiapan Mudik Balik 2024

Pada kegiatan uji petik  kali ini, ada 2 kapal yaitu KMP Port Link VII dan KMP Dharma Rucitra dimana didapati kedua kapal springkelnya kurang maksimal pancaran airnya kurang menyebar, , skoci kapal tidak dilengkapi perlengkapan kebutuhan pertolongan pertama.

“Dan pada kapal KMP Port Link VII khususnya sambungan selang pemadam bocor sehingga perlu dilakukan perbaikan dan KMP Dharma Rucitra III Perlu penyempurnaan peta dena letak alat keselamatan di kapal karena yang kami temukan ukurannya terlalu kecil sebab tempatnya cukup besar agar disesuaikan,” tandasnya.

Mantan Kepala KSOP Kelas III Kupang itu menambahkan, itu yang saya temukan dan nanti akan dilanjutkan anggota marine untuk memeriksa secara keseluruhan dan hasilnya akan disampaikan kepada saya setelah itu kita rapatkan dengan pihak operator kapal sebagai bahan koreksi dan juga membangun budaya malu jika satu sama lain perusahaan bisa melihat kekurangan kapalnya pada saat ramp check bersama.

“Dari semua temuan itu akan kami perintahkan untuk dilakukan penyempurnaan atau perbaikan untuk yang rusak dan dilakukan pengadaan untuk yang tidak ada diatas kapal,” tegas Hermawan.

Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai,Danau dan Penyeberangan (Gapasdap), Danny Anggoro mengaku, pertama kami mendukung atas inisiatip KSOP tersebut dan sudah selayaknya keselamatan itu kita sepakat diatas segalanya bahkan keselamatan tidak mengenal uang artinya dimana ketika sebuah alat atau sebuah prosedur  keselamatan kapal itu harus dicapai sesuai aturan harus ada maka kita akan memenuhinya .

“Dengan kegiatan uji petik yang dilakukan pada hari ini oleh KSOP Lembar dengan mengajak serta asosiasi Gapasdap dan anggotanya untuk ikut serta menyaksikan pelaksanaan ramp check itu positif sehingga kita masing-masing perusahaan akan tahu bahwa apa-apa saja yang perlu diperhatikan,” katanya.

Baca Juga  Pastikan Supir dan Kru Bus dalam Kondisi Sehat, Jasa Raharja Gelar Pengobatan Gratis

Menurut Danny, kegiatan yang dilakukan secara intens dan sungguh-sungguh oleh pemerintah melalui UPT masing-masing untuk mengawal kita semua untuk tetap memelihara arti keselamatan dalam menjalankan operasi kapal guna memberikan pelayanan terhadap penumpang sehingga dapat terpenuhi pelayaran yang aman, nyaman dan selamat. Serta tindakan-tindakan keadaan darurat di kapal yang selalu diawasi dan diarahkan oleh KSOP selaku pemegang otoritas keselamatan pelayaran itu sangat dibutuhkan dalam membangun kesadaran kita.

“Dalam Muscab Gapasdap lembar yang telah diselenggaran kemarin, Ketua Umum telah mengamanahkan bahwa keselamatan bukan main-main karena keselamatan itu harga mati yang merupakan misi besar dari asosiasi, ini lah barangkali sebuah sinergitas yang kita janjikan antara operator dan regulator,” terang Danny.

Dengan inovasi ini, kedepan kami asosiasi Gapasdap yang ada di Lembar juga akan memberikan penilaian terhadap perusahaan pelayaran anggota kami dengan diadakan penilaian mana-mana perusahaan yang telah benar memenuhi standar keselamatan kapal yang disyaratkan oleh pemerintah dengan memberi penghargaan.

“Asosiasi tentu akan mendorong anggota untuk berusaha memenuhi syarat yang sudah diberlakukan oleh pemerintah terhadap kelengkapan alat keselamatan di kapal dan berfungsi dengan baik,” imbuhnya.

Disamping itu, Danny mengingatkan, secara berkala gapasdap akan mengadakan class room yang difasilitasi asosiasi yang mana ivent itu adalah dengan melibatkan regulator untuk bisa menjadi mentor atau paling tidak menjadi pelatih bagi nakhoda kita guna menghangatkan keilmuannya yang mungkin sudah mulai kendor. Nanti kedepan kita akan adakan penilaian terhadap kapal-kapal yang beroperasi dengan kategori kapal yang prosedurnya paling baik, kapal yang menyelenggarakan pelatihan safety manajemen yang paling rutin.

“Pak KSOP juga sudah menyampaikan bahwa beliau siap menjadi juri dalam kegiatan atau kompetisi itu nantinya. Selama ini hal tersebut belum pernah dilakukan oleh asosiasi, dengan kepengurusan yang baru ini priode 2018-2023 akan melakukan sesuatu semangat yang baru,” akunya.

Baca Juga  Edukasi Masyarakat Tertib dan Taat Pajak Tim Pembina Samsat Surabaya Gelar Operasi Gabungan

Bahkan asosiasi juga telah menyematkan penghargaan kepada kepala KSOP Lembar atas prestasi selama yang kita rasakan hingga saat ini dimana contoh kecil kita dapat bahu-membahu memberikan pertolongan para korban gempa beberapa waktu lalu dengan kodinator beliau.

“Ide mengadakan trauma healling untuk anak-anak korban gempa juga dilakukan bersama asosiasi sehingga kami memandang pantas asosiasi memberikan penghargaan terhadap apa yang dilakukan yang dulunya tidak ada menjadi ada dan dulu biasa barangkali sekarang luar biasa,” ucapnya.

Sedang, Manajer Usaha PT ASDP Cabang Lembar, I Wayan Sudiartana, apa yang jadi temuan dari tim marine KSOP Lembar itu menjadi koreksi buat kami untuk melengkapi  yang selanjutnya akan disampaikan kepada manajemen apa-apa item yang harus disempurnakan dari yang sudah ada sehingga memenuhi standar keselamatan terpenuhi.

“Secara internal kami sebulan sekali rutin juga telah melakukan safety maning sesuai dengan ISM Code,” tuturnya.

Wayan juga menambahkan, kemudian  adajuga peninjauan langsung sebagi implementasi dari budaya pelayanan dari pusat terhadap kapal-kapal baik itu kesiapan SDM, alat keselamatan dan sarana-prasarana pendukung bahwa kapal ini memang benar-benar aman dan nyaman sehingga menjadi idola bagi cutomer khususnya lintas Lembar – Padangbai.

“crew selalu dilatih dalam penanganan  keadaan darurat sehingga biar terbiasa. Disamping itu juga akan diberikan penghargaan terhadap crew yang cakap sedang bagi yang malas maka akan ada pembinaan bahkan penurunan dari kapal jika keterlaluan,” pungkasnya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE