Al Akbar : Pelindo I Semangat Ciptakan 200 Pandu Laut Dalam

152
Para Pandu Laut Dalam (Deep Sea Pilotage) setelah mengikuti diklat angkatan ke-IV yang diselenggarakan pemerintah.

BATAM – Upaya pemerintah menggali  potensi sisi bisnis maritim dengan membidik  pemanduan di perairan  laut dalam melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nampaknya diseriusi pihak Pelindo, dimana kiprah itu sudah ditorehkan Pelindo I dan Pelindo III di Selat Malaka.

GM Pelindo I Cabang Batam, Capt Al Abrar, M.Mar mengatakan, sebenarnya dari tahun 2005 kita sudah sekolahkan  10 orang untuk mempunyai sertifikasi pandu laut dalam (Deep Sea Pilotage), namun karena ada perubahan aturan bahwa deep sea pilotage harus minimal mempunyai ijasah ANT 1 maka dengan keluarnya aturan itu para Pandu yang belum memiliki ANT 1 kita dorong untuk mengupgrate ijasahnya.

“Deep sea pilotage yang lama yang notabenenya sudah meningkatkan sertifikat kopetensi dan COP nya itu bisa di upgrate jadi pandu laut dalam,” kata Capt. Ali Akbar, jum’at (28/8/2020).

Sedang yang terbaru, lanjut Ali Akbar, ada 10 orang sudah kita ikutkan diklat yang lulus pada tanggal 24 Agustus 2020 kemarin, sehingga total pandu laut dalam yang kita miliki ada 20 personil. Dari personil  pandu yang ada itu, kedepan dengan adanya rencana penyatuan Pelindo I, II, III, dan IV secara keseluruhan yang ada maka tenaga pandu tersebut juga bisa dipersiapkan untuk mendukung penyatuan itu.

Baca Juga  Pelindo Hidupkan Program JASTIP  di Pelabuhan Tanjung Perak

“Nantinya akan bersinergi pelindo 1,2,3,4 untuk menggarap potensi marine bisnis yang ada di Selat Malaka, Selat Lombok, dan Selat Sunda untuk menghandle kapal-kapal besar yang notabene melintas di perairan kita cuma saja kita tidak mendapat apa-apa, sedang negara tetangga sudah menikmati lama,” ungkap Ali Akbar.

Secara pengelolahan bisnis, khususnya di Pelindo I yang menangani itu ada ditangan  cabang Batam makanya nanti akan kita buat tim dengan mengabungkan pegawai golongan milenial yang jago negosiasi dan jago marketing un tuk memburu pemilik Mother Vessel atau kapal-kapal berkapasitas besar yang pasing di Selat Malaka yang jumlahnya perbulan ratusan .

“Saat ini yang baru bisa kita kelolah baik pelindo 1, 3, dan swasta paling tinggi baru 15 persen belum full. Minimal itu kita harus bisa 60 persen kontribusinya dari market yang ada,” tandasnya.

“Nantinya kalau penggabungan itu sudah dilakukan maka tarifnya pun bisa penentuannya satu pintu, sedang saat ini masing-masing menentukan tarif baik pelindo 1, 3, swasta  akhirnya kita sendiri perang-perangan tarif. Yang enak ya orang lain,” imbuhnya.

Baca Juga  Pelindo Hidupkan Program JASTIP  di Pelabuhan Tanjung Perak

Bahkan, dengan hadirnya TSS Selat Sunda dan Selat Lombok tentu menjadi ladang yang bisa juga dikelolah dimana dengan 20 orang personil Pandu Deep Sea yang ada itu memang dipersiapkan untuk mengcover kegiatan bisnis marine yang sedang kita bangun khususnya sesama Pelindo. Tapi kebutuhan personil pandu itu sendiri masih kurang, kedepan akan kita kirim lagi orang untuk mengikuti diklat pandu laut dalam untuk memenuhi kebutuhan secara keseluruhan. Secara market, edialnya kita masih membutuhkan Pandu laut dalam sesuai aturan SOLAS bisa satu kapal itu bisa kita kirim 3 Pandu yang bergantian melakukan pemanduan dalam sekali  perjalanan. Jika dalam satu hari ada 10 kapal yang bisa kita tangani maka kebutuhan Pandu sekitar 30 orang per hari sedang rata-rata pelayaran pemanduan itu tiga hari maka selayaknya disediakan 90 orang Pandu.

“Target di tahun 2020 ini kita akan menyiapkan sampai 35 orang pandu Deep Sea, edialnya jika bisa market kita kuasa 60 persen itu minimal kita siapkan 200 pandu dalam satu pekan, tentu profesionalisme yang dikedepankan,” pungkasnya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE