Mantan Kepala kedokteran Istana Kepresidenan dr. Mardjo Subiandono Ajak Masyarakat Tak Panik Hadapi Corona

158
Mantan Kepala Tim kedokteran Istana Kepresidenan, Brigjen TNI Purn dr. Mardjo Subiandono, SpB.

titikomapost.com-Mantan Kepala Tim kedokteran Istana Kepresidenan, Brigjen TNI Purn dr. Mardjo Subiandono, SpB. Mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa membangun rasa optimisme dan memperdalam pengetahuan tentang virus serta tidak membuat asumsi salah-salah yang membuat kepanikan, dalam menghadapi pandemic Coronavirus disease (Covid 19).

Menurut Brigjen TNI Purn dr. Mardjo Subiandono, SpB,mengutip dari penjelasan Virolog Moh Indro Cahyono bahwa semua Virus (termasuk covid-19) adalah benda mati yang dapat hidup di media hidup dan tidak bisa hidup menempel apalagi memproduksi markas virusnya di benda-benda mati seperti dilansir dari mediasulsel com.

Namun jika misalnya ada orang yang sudah terinfeksi mengeluarkan droplet (cairan flu atau ludah) lalu kena di baju, kain, atau meja maka dia tetap hidup selama droplet itu belum mengering.

“Kalau baju dicuci atau setidak-tidaknya mengering sendiri karena pengaruh lingkungan misalnya karena panas atau hembusan angin, maka virusnya akan mati. Begitupun di meja, kursi, lantai, karpet dan sejenisnya. Intinya kalau sudah mengering ya sudah virusnya akan mati,” tegasnya.

Demikian juga dengan jabat tangan, walau tangan ini termasuk bagian hidup, akan tetapi selama dropletnya kering, dibersihkan maka virus pun akan mati. Karena virus hanya bisa masuk lewat tiga jalur yakni mata, hidung, dan mulut.

“Maka jika selesai berjabat tangan dianjurkan membasuhnya dengan antis, sabun, air panas, air asin, atau cairan cuka/asam. Selain itu, virus ini dan juga jenis virus lainnya tidak bisa hidup di udara. Dia hanya jadi butir-butir kristal saja.” lanjutnya.

Virus juga tidak bisa hidup di air panas, air asin, cuka, atau cairan asam. Maka jika sudah terinfeksi segera konsumsi vitamin E (brokoli, kelor) dan vitamin C (jeruk, mangga, dll).

Sementara bagi yang terinfeksi atau dinyatakan positif berpeluang sembuh total bagi mereka yang ketahanan tubuhnya kuat, tidak memiliki riwayat penyakit bawaan seperti paru, TB, hippertensi, asma, kanker, dan tumor.

Baca Juga  Korwil UPT Ditjen Hubla Jawa Timur Bersama KUPP Kelas III Sapudi Kawal Arus balik Santri Sapudi

Sedangkan bagi anak-anak muda atau yang ketahanan tubuhnya kuat yang sudah dinyatakan positif cukup treatment (perlakuan) mandiri di rumah, karena usia produktif antibodinya berproduksi 2-3 kali lipat dibandingkan dengan manula, anti bodi pada hari ke 4-5 akan keluar untuk menyerang virus.

“Untuk menekan rasa stres bagi yang sudah positif, cukup mengonsumsi vitamin, dan antibiotik. Tidak perlu ke RS yang sudah ditentukan, karena itu diperuntukan bagi mereka yang produksi antibodinya rendah,” tandasnya.

Lebih lanjut dr. Mardjo juga menghimbau agar masyarakat tidak stres dan panik. Karena jika stres dan panik maka antibodinya akan lambat berproduksi, yang kemudian membuat seseorang jadi mudah terserang. Apalagi stres itu hanya membuat psikosomatik (kondisi jiwa yang tersugesti) lalu membuat tubuh lemah.

Dalam pesan tersebut juga disampaikan, bahwa Virus yang dikatakan bertahan hidup di tempat basah lebih dari 9 jam itu hoaks.

“Di panci, di kardus, di udara, di gagang pintu, di aluminium dan lainnya itu HOAKS. Sekali lagi virus tidak dapat hidup di benda-benda mati. Jika dicurigai ada droplet di sana maka cukup dibersihkan saja,” tegasnya.

Demikian juga Pasien yang terinfeksi berpeluang sembuh seperti orang yang kena flu karena status positif itu sementara. Mantan pasien positif atau yang sudah sembuh berpeluang kecil untuk terinfeksi kembali.

“Asumsinya, di dalam tubuh kita ini ada yang namanya sel memori. Jika dia terinfeksi kembali maka masa inkubasinya tidak selama waktu awal terifeksi. Hanya 24 jam (1 hari). Karena sel memorinya akan menampilkan data, bahwa orang ini pernah terinfeksi. Sehingga sehari kena besok atau paling lambat dua hari sudah sembuh lagi,” pungkasnya. (rud/ms/red)

Penulusuran

Dilansir dari detiknet menyebutkan, telah menghubungi sosok yang disebut dalam broadcast tersebut, yakni Virolog Moh Indro Cahyono lulusan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada yang saat ini menjadi peneliti virus dan praktisi penanganan wabah.

Baca Juga  Mudik Balik Ceria Penuh Makna di Pulau Sapeken, Pagerungan dan Kangean

Lantas, apa jawabannya?

“Sebagian benar. Tapi banyak fakta yang sengaja dipelintir sehingga akan memicu polemik,” katanya mengomentari isi broadcast tersebut.

Karena itu, ia melakukan revisi pada broadcast yang beredar. Hasilnya adalah berikut ini:

LITERASI COVID 19

Budayakan Baca sampai selesai, Berpikir Positif & Jangan Stress

Penjelasan Ilmiah terkait COVID 19 oleh Drh. Moh. Indro Cahyono (ahli virus)

  1. Virus (termasuk COVID-19) hanya bisa bertahan hidup di media yang gelap, basah, & dingin. Dia tidak bisa bertahan hidup lama tanpa perantara media tersebut. Jika misalnya ada orang yang sudah terinfeksi mengeluarkan droplet (cairan lendir atau ludah) lalu kena di baju, kain, atau meja maka dia tetap hidup selama droplet itu belum mengering. Jika baju dicuci atau setidak-tidaknya mengering sendiri karena pengaruh lingkungan misalnya karena panas atau disinfektan maka virusnya akan mati. Begitupun di meja, kursi, lantai, karpet dan sejenisnya. Jika sudah mengering ya sudah virusnya akan mati.
  2. Virus ini tidak bisa hidup di udara. Dia hanya bisa hidup di droplet & kemudian jatuh ke bawah. Semua jenis virus. Mau virus flu, atau virus lain sifatnya sama. Bagaimana dengan berjabat tangan? Sama seperti penjelasan nomor satu. Walau tangan ini termasuk bagian hidup tapi selama droplet-nya kering, dibersihkan dengan sabun atau hand sanitizer maka virus pun akan hancur. Karena virus hanya bisa masuk lewat 2 jalur yakni hidung, dan mulut. Maka jika selesai berjabat tangan dianjurkan membasuhnya dengan sabun atau hand sanitizer.
  3. Virus bisa dinetralkan oleh antibody dari dalam tubuh & antibody bisa dinaikkan produksinya dengan konsumsi vitamin E & C. Budayakan untuk mengkonsumsi vitamin E (brokoli, kelor) dan vitamin C (jeruk, mangga, dll) selama masa wabah COVID-19.
  4. Yang terinfeksi atau dinyatakan positif berpeluang sembuh. Jika memiliki riwayat penyakit bawaan seperti paru, TB, hipertensi, asma, kanker, dan tumor, sebaiknya berkonsultasi ke dokter.
  5. Bagi manusia yang ketahanan tubuhnya normal & kemudian dinyatakan positif dapat melakukan treatment (perlakuan) mandiri di rumah dengan cukup beristirahat, konsumsi vitamin E & C & madu, karena dengan asupan vitamin yang bagus maka produksi antibodi bisa meningkat 2-3 kali lipat dari standard. Antibodi pada hari ke 7 akan diproduksi tubuh untuk menetralkan virus & mencapai puncaknya pada hari 14. Jangan panik & stress karena stress akan menekan sistem kekebalan kita. RS sebaiknya dikhususkan untuk kelompok resiko tinggi (lansia, pasien dengan komplikasi penyakit, & gangguan pernafasan kronis) sehingga RS tidak terlalu penuh & membuat para pejuang kesehatan menjadi kerepotan & kelelahan.
  6. Jangan stres dan panik. Karena jika stres dan panik memicu reaksi psikosomatis yang berakibat pada menurunnya produksi antibodi dr dalam tubuh.
  7. Virus tidak bisa bertahan hidup di tempat kering, terang, & panas. Jika dicurigai ada droplet di perabot rumah maka cukup dibersihkan saja dengan desinfektan atau cairan pembersih.
  8. Pasien yang terinfeksi berpeluang sembuh dalam 14 hari jika rajin mengkonsumsi vitamin E + C & cukup istirahat.
  9. Manusia yg sudah pernah terinfeksi & sembuh masih bisa terkena infeksi ulangan dr lapang tapi sel.memory tubuh akan mengeluarkan antibody lebih cepat (bukan 7 hari sot infeksi pertama) tapi langsung keluar dalam waktu 1 hari (24 jam).
  10. Yang paling penting dengan adanya COVID-19 ini semua orang jadi sadar akan pentingnya menjaga kesehatan diri & lingkungan.
  11. Tumbuhkan rasa optimisme, dan pengetahuan tentang virus. Jangan menerima asumsi atau data tidak jelas yg sejak awal memang ditujukan untuk membuat kepanikan rakyat.

Semoga bermanfaat…

 

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE