Bersholawat Pada Rasul Alloh Karena Nur Muhammad Ada di Diri Kita

494
Lukisan DR. KHM. Luqman Hakim.

Dawoh Kyai

Masihkan kita bermalas-malas untuk bersholawat atas Rasululloh Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam (SAW). Sedang Alloh saja memerintahkan kita untuk bersholawat pada Nabi Muhammad SAW.

Bahkan, Alloh SWT dan para Malaikat pun bersholawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. (QS. Al-Ahzab:56)

Pantaskah kita tak basahi bibir dan hati dengan bersholawat. Sedang di dalam diri kita penuh dengan ‘Nur Muhammad’.

Allah SWT perintahkan kita bersholawat pada Nabi Muhammad agar kita merasakan Kesertaan  Allah SWT untuk bertemu kekasih Nya.

Alloh SWT bersholawat melimpahkan rahmat, keberkahan dan anugerah kepada Nabi Muhammad SAW.

Dibalik Surat Al-Ahzab Ayat 56
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna ‘alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ ‘alaihi wa sallimụ taslīmā

Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

Beberapa penjelasan terkait dengan kewajiban bersholawat, dilansir dari tafsirweb.com menyebutkan:

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia,

Sesungguhnya Allah menyanjung Nabi di depan para malaikat yang dekat kepadaNya, para malaikat juga menyanjung Nabi dan mendoakannya. Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya serta melaksanakan SyariatNya, bershalawat kepada Nabi dan ucapkanlah salam dengan sebenar-benarnya sebagai penghormatan dan pengagungan.

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur’an Universitas Islam Madinah,

56. Allah dan para malaikat-Nya yang mulia bershalawat kepada Nabi Muhammad. Shalawat dari Allah adalah rahmat dan pujian baginya, sedangkan shalawat bagi malaikat adalah doa dan pujian baginya.
Hai orang-orang beriman, maka bershalawatlah kepada Nabi kalian, yang berkat beliau, Allah mengeluarkan kalian dari kegelapan menuju cahaya, memberi kalian hidayah, dan rahmat. Beliau telah mengorbankan hidupnya untuk berjuang dan membimbing umatnya; maka ucapkanlah shalawat dan salam kepada beliau sebagaimana yang Allah ajarkan kepada kalian.
Dan shalawat orang-orang beriman kepada Rasulullah adalah pujian dan doa baginya agar Allah meninggikan derajatnya dan menambah kemuliaannya.

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah,

56. Sesungguhnya Allah dan para malaikat senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad sebagai pemuliaan atas derajatnya. Wahai orang-orang mukmin bershalawat dan haturkanlah salam kepada Nabi. Makna shalawat dari Allah adalah berupa rahmat dan ridho. Adapun dari melaikat adalah doa dan permohonan ampun untuk Nabi, sedangkan shalawar dari orang mukmin adalah doa dan pengagungan. Sehingga dari itu, pujian atas Nabi dari penduduk langit dan bumi menjadi terkumpul dan tercucur. Penekanan penghaturan shalawat dari Allah dan malaikat tanpa penyebutan salam menunjukkan bahwa shalawat dari Allah dan malaikat sudah mencukupi.

 
Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ahzab Ayat 56,

Allah menurunkan ketentuan tentang etika bagi umat islam ketika berinteraksi dengan istri-istri untuk menjaga kehormatan dan keagungan pribadi rasulullah. Di antara bukti keagungan beliau ialah bahwa sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk nabi. Salawat dari Allah berarti memberi rahmat, dan dari malaikat berarti memohonkan ampunan. Karena itu, wahai orang-orang yang beriman! bersalawatlah kamu untuk nabi, seperti dengan berkata all’humma ‘alli ‘al’ mu’ammad (semoga Allah melimpahkan kebaikan dan ke-berkahan kepada nabi Muhammad), dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya, dengan mengucapkan perkataan seperti assal’mu ‘alaika ayyuhan-nabiy (semoga keselamatan tercurah kepadamu, wahai nabi). 57. Setelah meminta orang yang beriman untuk bersalawat kepada nabi pada ayat yang lalu, Allah lalu menyusulinya dengan ancaman kepada orang yang menyakiti beliau. Sesungguhnya terhadap orang-orang yang menyakiti Allah dan rasul-Nya, baik dengan ucapan maupun perbuatan, Allah akan melaknatnya, menjauhkannya dari rahmat Allah, di dunia dan di akhirat, dan menyediakan azab yang menghinakan bagi mereka. (masrud)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE