KM Muara Berlian Di Police Line Bongkaran Logistik Pelabuhan Lembar Terhambat

103
Posisi kapal KM Muara Berlian yang masih sandar di dermaga I pelabuhan Lembar dalam police line kepoliasian.

LEMBAR –Meninggalnya seorang tallyman bernama M. Fauzy (23) akibat kejatuhan semen yang sedang dibongkar dengan menggunakan crine diatas kapal KM Muara Berlian pada hari, Jum’at (25/1) lalu berujung mandeknya seluruh kegiatan bongkar muat logistik di Dermaga I pelabuhan Lembar. Pasalnya, kapal tersebut di police line oleh pihak kepolisian untuk kepentingan penyelidikan dengan batas waktu yang belum ditentukan.

“Sampai saat ini kapal KM Muara Berlian masih dalam police line dan tidak boleh melakukan kegiatan apapun sampai kapan kami tidak tahu,” ujar ujar General Manajer PT Pelindo III Cabang Lembar, Made Rusli, saat dikonfirmasi, Senin (28/1/2019).

Sedang, dibelakang KM Muara Berlian lanjut Rusly, awalnya masih ada kapal yang sedang menunggu antrian untuk sandar dan hendak melakukan kegiatan bongkar. Namun dengan police line yang berkepanjangan dari hari Jum’at (25/1) hingga saat ini praktis kegiatan bongkar muat barang di dermaga I tidak bisa berjalan sehingga hal ini dirasa sangat merugikan semua pihak.

“Untung kapal KM Rangkaian Tigo yang sedang lego jangkar beberapa hari menuggu antrian untuk sandar akhirnyaa bisa disandarkan di dermaga lainya,” jelasnya.

Muatan semen yang sempat mencelakai korban posisi di police line.

Menurut Made, silahkan lakukan penyelidikan terhadap pihak yang bersangkutan tapi kegiatan kami harapkan tidak dihentikan karena bongkaran masih banyak sekitar 2000 ton bag semen yang masih ada diatas kapal dari 6000 ton bag semen kuatan kapal tersebut sehingga space dermaga praktis tidak bisa digunakan.

Baca Juga  Bangun Kesadaran Masyarakat Akan Pajak Ranmor, Samsat Surabaya Barat Gelar Operasi Gabungan

“Kita juga kuatir, dengan kondisi cuaca seperti ini billa ada kagi kapal-kapal yang lego jangkar kelamaan untuk mendapatkkan antrian sandar. Sedang kegiatan bongkar aja kita upayakan secepat mungkin hingga mengurangi antrian,” katanya.

Made menambahkan, bahwa pelabuhan Lembar itu adalah pelabuhan umum jadi siapa saja bisa berkegiatan dan atas pekerjaan yang dilakukannya itu menjadi pihak yang bertanggungjawab atas segala hal yang terjadi. Dan dalam pelaksanaan pekerjaan pembongkaran itu, PBM yang ditunjuk bukan bagian PBM Pelindo III.

“Yang jelas perusahaan bongkar muat (PBM) nya bukan dari Pelindo namun dari PT VTP,”imbuhnya.

Terpisah, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Lembar, Junaidin membenarkan, kapal KM Muara Berlian hingga saat ini masih dalam penanganan kepolisian dengan memasang police line sehingga kapal belum bisa berkegiatan.

“Police line itu tentu tidak perlu lama-lama untuk masalah ini, kalau udah olah tkp ya sudahlah,” tuturnya.
Namun dalam hal ini, lanjut Junaidin, konteksnya berbeda dengan kami hal itu biasa kalau dalam kecelakaan bila pekerjaan itu di stop supaya tidak terulang lagi.

Baca Juga  Tim Pembina Samsat Kediri Gelar Rapat Koordinasi Tingkatkan Layanan

“Konteksnya saya disitu untuk mencari sejauhmana kalau memang talinya putus, kenapa bisa putus agar tidak terulang karena menyangkut nyawa orang,” terangnya.

Menurut Junaidin, logistik itu memang menjadi prioritas tapi kepastian untuk tidak terjadi lagi musibah serupa dengan mengambil langkah yang baik itu yang akan lebih penting kita lakukan.

“Kita coba koordinasikan, kalau memang sudah tidak diperlukan lagi supaya dibuka agar bisa kerja. Yang terpenting tidak ada lagi hal-hal yang terkait dengan kejadian itu baik dihilangkan maupun di gelapkan jadi eloknya ya di buka,” tandasnya.

Memang kita belum koordinasi dengan pihak kepolisian, namun Junaidi mengaku bahwa kita juga sama-sama turun ke lapangan untuk melihat secara detailnya atas kejadian itu.

“Melalui staf, saya juga sudah perintahkan investigasi apa yang menjadi penyebab kecelakaan ituu, kenapa sih kok bisa jatuh, apa ada SOP yang salah atau ada kelalaian pihak pekerja yang menyebabkan mungkin tidak memperhatikan dengan peralatannya,” akunya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Kawasan Pelabuhan Lembar, Ipda Polisi Ivan Roland Cristofel, S.T.K mengatakan, terkait dengan persoalan kecelakaan kerja yang terjadi diatas kapal KM Muara Berlian prosesnya sudah ditangani pihak Polres Lombok Barat.

Baca Juga  Samsat Jember Gelar Operasi Gabungan Edukasi Masyarakat Taat Pajak Kendaraan Bermotor

“Untuk prosesnya dilimpah polres yang tanganin mas, kita polsek hanya penanganan awal,” katanya.

Ivan juga menambahkan, untuk kapal KM Muara Berlian sendiri hingga saat ini masih dilakukan pemasangan police line untuk jaga status karena masih dalam penanganan pihak kepolisian.

“Iya mas masih dipolice line jaga status quo siapa tau penyidik polres mau cek kembali tkp (tempat kejadian perkara.red),” tandasnya.

Untuk diketahui, kapal KM Muara Berlian yang sedang bongkar semen berlebel Tiga Roda di dermaga I pelabuhan Lembar mengalami putus tali webbing sling sehingga 33 sak semen yang diangkatnya berjatuhan dan menimpa salah seorang tally man M. Fauzy (23) yang kebetulan berada dibawah crane pada hari, Jum’at (25/1) sekitar pukul 09.25 WITA. Akibat kecelakaan kerja itu, M. Fauzy yang langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Daerah Kecamatan Gerung tak bernasib baik, pasalnya setibanya di RS tatkala dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis korban sudah tak bernyawa. Sehinggaa dengan kejadian itu, pihak kepolisian langsung mengambil langkah dilakukan police line terhadap kapal tersebut. (RG)

 

 

 

 

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE