Syahbandar Tanjung Perak Gugah Kembali Kesadaran Pelaut Tradisional Arti Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut

305
Kepala Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Capt. Heru Susanto didampingi Kabid Keselamatan Berlayar Capt. Roni Fahmi saat menyerahkan bantuan 100 life jacket kepada nelayan (pelaut tradisional), Selasa (5/9/2023).

titikomapost.com, SURABAYA – Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak menggugah kembali kesadaran para nelayan yang melaut beroperasi di perairan Madura khususnya di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) demi kepentingan keselamatan pelayaran lewat sosialisasi dengan tema ‘Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut Alur Pelayaran Barat Surabaya 2023’ dan sekaligus memberi life jacket dan bantuan sembako kepada 100 nelayan.

Saat berlangsung sosialisasi keoada nelayan yang dipaparkan oleh para narasumber.

Acara yang dibuka langsung oleh Kepala Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Capt. Heru Susanto itu dipandu oleh Kasie Tertib Bandar Yuliansyah dengan menghadirkan nara sumber AKBP Budi Sulistyanto, SH Kasubdit Patroli Polairud Polda Jatim , Nonot Widjayanto, S.Pi, M.Agr dari Dinas kelautan dan perikanan Pemprov jatim , dan Kabid Keselamatan Berlayar Capt. Roni Fahmi disimak betul oleh 100 orang nelayan yang hadir di gelar di pelataran parkir kantor Jesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Selasa (5/9/2023).

Pentingnya pemahaman keselamatan pelayaran bagi para nelayan itu adalah langkah awal terciptanya lalu lintas pelayaran kapal yang aman bagi setiap kapal yang melintas alur APBS baik dari dan keluar perairan Tanjung Perak.

Baca Juga  Sosialisasikan Tertib Administrasi Ranmor, Tim Samsat Widodaren Door to Door ke Desa Sampaikan Tunggakan Pajak  

“Nelayan sebagai ujung tombak  perikanan tangkap harus menyadari segala sesuatu berkaitan dengan keselamatan dalam melaut. Peralatan keselamatan menjadi perhatian penting untuk selalu dibawa dalam melaut,” ujarnya.

Untuk itu, Heru berpesan kepada seluruh nelayan khususnya yang hadir dalam sosialisasi bisa bersama-sama menggaungkan keselamatan pelayaran dengan menjadi nelayan yang profesional dengan selalu mengedepankan keselamatan yang senantiasa melengkapi diri alat keselamatan tatkala melaut.

“Alat keselamatan tetap harus dipakai selama melaut mencari ikan karena itu upaya melindungi diri di tengah laut,” pesan Heru.

Heru juga mengingatkan, bantuan life jacket ini bukan untuk dipajang di rumah biar tampak bagus tapi manfaatkan bantuan alat keselamatan ini untuk menunjang saat beraktivitas melaut meski sebagai nelayan (pelaut tradisional).

“Bantuan alat keselamatan ini upaya kita ikut menegakkan kedisiplinan nelayan memahami arti keselamatan dan keamanan transportasi laut sekalipun pelaut tradisional,” pungkasnya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE