KPLP Kirim Dua Kalan PLP Perak dan Priok Sebagai Delegasi Indonesia Pada MSDE Australia

111
Kalan PLP Ta jung Perak, Devi A Mamesah bersama delegasi Indonesia yang lain pada pelatihan 12th Maritime Security Desktop Exercise (MSDE) tahun 2023.

titikomapost.com, AUSTRALIA – Kepala Pangkalan (Kalan) PLP Tanjung Perak Devi A Mamesah bersama Triono, Kepala Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok mewakili Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan serta perwakilan dari Polairud RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai delegasi Indonesia guna mengikuti pelatihan 12th Maritime Security Desktop Exercise (MSDE) tahun 2023 yang diikuti 46 peserta dilaksanakan selama lima hari dari tanggal 15 – 20 Oktober 2023 di Sydney, Australia.

Kedua kepala Pangkalan PLP jajaran Direktorat KPLP itu mengikuti kegiatan tahunan The 12th Maritime Security Desktop Exercise (MSDE) yang digelar Badan Keamanan Laut, Australian Border Force, dan Maritime Border Command (MBC).

Kepala Pangkalan (Kalan) PLP Tanjung Perak Devi A Mamesah menerima sertifikat dari Deputy Commisioner
National Operations, Australia Border Force, Mr. Timothy Fitzgerald.

Kegiatan yang dibuka oleh Deputy Commisioner National Operations, Australia Border Force, Mr. Timothy Fitzgerald itu diselenggarakan selama lima hari bertujuan untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan aparat keamanan maritim regional dalam memerangi berbagai insiden keamanan maritim sesuai dengan hukum internasional yang berlaku.

“Kegiatan itu diikuti 46 negara itu merupakan latihan keamanan maritim dengan skenario-skenario yang dirancang untuk diskusi terkait langkah-langkah apa yang dilakukan oleh negara-negara yang terkait dalam menghadapi insiden keamanan,” ungkap Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Tanjung Perak, Devi A Mamesah.

Baca Juga  Jasa Raharja, Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Evaluasi Mudik dan Persiapan Mudik Balik 2024

Sedang, negara peserta dalam kegiatan MSDE 2023 yaitu, Australia, Indonesia, Singapura, Filipina, Malaysia, Laos, Vietnam, India, Pakistan, Bangladesh, Turki, Bahrain, Jepang, Amerika Serikat, Papua Nugini dan Timor Leste dengan mengirimkan perwakilan dari instansi penegak hukum di laut  dari negara masing-masing.

“Para peserta tidak hanya berkesempatan berdiskusi dan berpartisipasi dalam skenario-skenario keamanan maritim secara teori maupun praktik, tetapi juga dapat membangun hubungan profesional dengan sejumlah rekan yang sepemikiran, baik dari wilayah sekitar maupun dari wilayah lainnya,” imbuhnya.

Dalam perhekatan tersebut, nara sumber dan fasilitator adalah tim dari Australian National Center for Ocean Resources and Security (ANCORS) yaitu Prof. Stuward Kaye, Dr. Chris Rahman dan Dr. Leonard Bernard yang membawakan materi dan Agenda Latihan:

  1. Efforts in Enhancing Maritime Security in Indonesia oleh Kol.  Hudiansyah dari Bakamla;
  2. Civil Maritime Security Threats Brief oleh  Lt. Col. Martin Wray dari Maritime Border Command, Australian Border Force;
  3. Regional Maritime Security oleh Lt. Col. Lester Yong Jia Rong dari Information Fusion Center, Singapura;
  4. UNCLOS 1982 oleh Dr. Leonard Bernard, ANCOR;
  5. Exclusive Economic Zone and Hot Pursuit oleh Prof. Stuwart Kaye, ANCOR;
  6. Piracy and SAR oleh Dr. Chris Rahman , ANCOR;
  7. Maritime Security Desktop Exercise dengan skenario-skenario yang yang dirancang untuk diskusi terkait langkah-langkah apa yang dilakukan oleh negara-negara yang terkait dalam menghadapi insiden keamanan. (RG)
Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE