Kemenhub Konsisten Laksanakan Diklat Gratis Untuk Masyarakat

45
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, DR. Ir. Djoko Sasono, M.Sc saat membuka dan menutup pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat tahun 2018 di Poltekpel Surabaya, Rabu (21/11/2018).

SURABAYA – Setelah sukses menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) pemberdayaan masyarakat gratis pada tahun 2017 lalu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan memastikan kembali menggelar kegiatan yang sama pada tahun 2018
ini.

“Program ini akan diutamakan untuk pemerataan ekonomi di daerah terpencil dan menghasilkan tenaga profesional di bidang transportasi, khususnya bagi siswa-siswa SMK,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, DR. Ir. Djoko Sasono, M.Sc saat membuka dan menutup pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat tahun 2018 di Poltekpel Surabaya, Rabu (21/11/2018).

Menurut Djoko, Pemerintah telah membangun berbagai sektor transportasi baik bandara, pelabuhan serta sarana kereta api maupun sarana jalan. Namun, semua itu tidak bisa jalan kalau tidak didukung SDM yang mumpuni.

“Diklat ini untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang cakap melalui badan diklat di seluruh Indonesia serta akan mendapatkan satu kopetensi yang dibuktikan dengan sertifikat dan dapat digunakan untuk memasuki lapangan kerja,” jelasnya.
Dengan demikian mereka yang sudah di didik dan Di latih ini kedepannya syukur-syukur bisa meningkatkan kopetensi yang sudah dimiliki tersebut supaya kualitas SDM dibidang transportasi menjadi lebih baik lagi.

“Diklat ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan, lanjut Djoko, untuk tahun depan kita masih mendapat tugas lebih besar lagi sekitar 145 ribu kuota yang disediakan pemerintah meningkat,” jelasnya.

Baca Juga  Sosialisasikan Tertib Administrasi Ranmor, Tim Samsat Widodaren Door to Door ke Desa Sampaikan Tunggakan Pajak  

Djoko menambahkan, dari tahun ke tahun sejak diadakannya program ini sangat mendapatkan perhatian dari masyarakat dan jumlah pesertanya pun terus meningkat. Padahal di tahun 2017 hanya berjumlah 45 ribuan tapi bisa kita selesaikan sekitar 56 ribuan sertifikat dan 2018 ditugasi 100 ribuan bisa kita realisasikan 145 ribuan.

“Semoga peserta nanti di tahun 2019 insya’alloh bisa kita penuhi 165 ribuan,” tandasnya.

Djoko juga mengingatkan, diklat tersebut merupakan salah satu program unggulan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menjawab tingginya kebutuhan tenaga handal di sektor transportasi, utamanya di bidang pelayaran. Diklat gratis ini diselenggarakan melalui satuan kerja di bawah Badan Pengembangan SDM Perhubungan, khususnya pada Pengembangan SDM Perhubungan Laut.

“Untuk kali ini, sekitar 1041 sertifikat kita terbitkan dari hasil diklat yang telah dilaksanakan diantaranya; sebanyak 691 peserta berasal dari POLTEKPEL Surabaya, 200 peserta dari POLTEKBANG Surabaya, 100 peserta dari PIP Semarang, dan 50 peserta dari STIP Jakarta,” urainya.

Diklat yang menghabiskan dana APBN sekitar 24 miliar rupiah pada tahun 2018 ini bersifat short course dan digelar selama kurang dari 1 bulan. Total pelaksanaan DPM yang akan digelar di POLTEKPEL Surabaya ialah selama 14 hari, dengan rincian jenis diklat diantaranya: diklat Basic Safety Training selama 9 hari, diklat Advance Fire Fighting selama 4 hari, dan diklat Security Awareness Training selama 1 hari.

Baca Juga  Optimalisasi Over Boking Rumah Sakit Jasa Raharja Bersama RSUD Sampang Lakukan Sosialisasi  

Tampak hadir pula mendampingi Sekjen Kenenhub itu, Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Ir. Umiyatun Hayati Triastuti, M.Sc, Staf Ahli Menteri Perhubungan bidang logistik, multimoda, dan keselamatan perhubungan, Dr. Cris Kuntadi, SE, MM.CPA, CA.Ak, sena Staf Khusus Menteri Perhubungan bidang hubungan antar lembaga, para pejabat di lingkungan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan, Direktur POLTEKPEL Surabaya beserta jajarannya, serta para pejabat di lingkungan Kementerian Perhubungan.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Ir. Umiyatun Hayati Triastuti, M.Sc, mengatakan, semua UPT badan diklat baik yang masih balai maupun yang sudah sekolah ada penugasan khusus dari pemerintah yaitu Diklat Pemberdayaan Masyarakat, selain mereka melaksanakan tugas pendidikan dan pelatihan secara reguler.
Tujuannya, karena pemerintah melihat di bidang regulator banyak yang kurang memenuhi syarat dan juga masyarakat penyangga transportasi seperti pelabuhan maupun bandara ataupun perkeretaapian agar memahami keselamatan transportasi.

“Ini sudah tiga tahun berjalan dan cenderung jumlah kuotanya meningkat hingga kini. Drai yang 60 ribuan awalnya dan tahun depan bahkan akan mencapai 165 ribuan orang sertifikat melalui badan diklat,” terangnya.

Baca Juga  Jasa Raharja, Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Evaluasi Mudik dan Persiapan Mudik Balik 2024

Mereka diharapkan bisa menjadi fungsi dari kepanjangan tangan pemerintah untuk memberdayakan madyarakat ikut serta meningkatkan keselamatan transportasi.

“Dengan skill yang diberikan peserta dapat menjawab tantangan di dunia kerja agaupun jika suatu saat bidang transportasi membutuhkan mereka bisa mengisi bidang tersebut,” ucap Umiyatun.

Selain itu, mereka (peserta diklat.red) diberi wawasan kebangsaan agar tetap busa menjaga NKRI ini. Ini yang paling penting dari hal lain karena tanpa itu kita tidak akan pernah maju. Misi dari kita ini menjaga keutuhan bangsa itu yang paling penting sehingga melalui diklat ini generasi milenial ini di gembleng agar pribadinya bisa memiliki displin yang tinggi serta bisa saling menguatkan satu sama lain.

“Mereka juga mendapat sentuhan kewirausahaan agar masyarakat ini bisa punya jiwa mandiri. Dengan waktu yang pendek ini, dirasa bisa memberi aspirasi agar masyarakat ini maju,” pungkasnya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE