Ukur Kepuasan Masyarakat, KSOP Kotabaru-Batulicin Sediakan Web Survei

74
Kantor KSOP Kelas III Kotabaru-Batulicin sediakan Web Survei kepuasan masyarakat.

TANAH BUMBU – Semangat Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Laut untuk memberikan pelayanan yang terbaik baik kepada masyarakat nampaknya memacu jajaran UPT di KSOP Kotabaru-Batulicin untuk melakukan perubahan. Hal itu dibuktikan dengan diluncurkannya website Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Perizinan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Kotabaru Batulicin,

Kepala kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kotabaru-Batulicin, Capt. M. Hermawan, S.SIP, MM, MMar mengatakan, kami melakukan survei kepuasan masyarakat terhadap layanan yang telah kami lakukan melalui website yang di dalamnya terdapat perranyaan yang harus diisi oleh masyarakat yang bertujuan untuk melakukan evaluasi serta membuat perbaikan.

“Kami menbutuhkan partisipasi Anda untuk memilih salah satu jawaban atau mengisi jawaban dari masing-masing pertanyaan yang diajukan dalam kolom survei tersebut,” ujarnya, Sabtu (11/5/2019).

Saat uji petik kapal penumpang.

Menurut Hermawan, kami ingin berbenah lebih baik dalam memberi pelayanan kepada masyarakat meskipun kita baru naik kelas, tentu ingin melihat kepuasan masyarakat dalam menerima layanan yang kita laksanakan.

“Meski kita baru naik kelas dari penyatuan unit pelaksana tugas (UPT) Dirjen Hubla yang ada tapi kita tidak mau layanan yang diberikan kepada masyarakat begitu-begitu saja, sehingga peningkatan pelayanan harus dilakukan. Melalui cara inilah diharapkan bisa mendapat masukan yang lebih,” jelas Hermawan.

Baca Juga  Jasa Raharja Surabaya Tingkatkan Intensifikasi Customer Relationship Management  

Kami menyadari, lanjut Hermawan, dengan status kelas III, KSOP Kotabaru-Batulicin harus menyesuaikan dengan apa yang telah dilakukan UPT lain yang sudah lebih dulu eksis. Untuk sempurna memang belum bisa, namun apa yang kita lakukan paling tidak bisa mengikuti daerah-daerah lain yang sudah lebih maju.

“Kami untuk sempurna memang belum bisa tapi kita mencoba memberikan yang terbaik dengan selalu melakukan peningkatan dalam perjalanannya,” tandasnya.

Hermawan menambahkan, yang bisa melihat kekurangan kita kan masyarakat yang menerima layanan. Jadi wajar kalau kita meminta penilaian atas apa yang telah dilakukan yang selanjutnya nanti dari itu kita akan lakukan evaluasi secara bagian per bagian dari pelayanan tersebut hingga secara total keseluruhan layanan KSOP bisa dirasakan baik oleh nasyarakat.

“Hari gini kan eranya sudah digital maka kita juga lakukan mencari masukan masyarakat melalui layanan pengaduan digital berharap kritik dan saran bisa kami terima sebagai dasar perbaik demi kepentingan umum,” katanya.

Alat keselamat diatas kapal berupa life jacket.

Sementara itu, disinggung terkiat pelaksanaan angkutan lebaran 2019, Hernawan mengaku, seluruh kapal-kapal yang beroperasi di wilayahnya khususnya kapal penumpang telah dilakukan ramp check yang berjalan hingga kini sampai nanti tanggal 13 Mei dilajukan evaluasi bersama dari hasil temuan yang di dapat oleh tim uji petik.

Baca Juga  Tim Pembina Samsat Surabaya Utara Giat “Jempol” di PT Maspion I Kembang Jempun

“Bagi kapal-kapal yang datang dari daerah lain tetap kami lakukan juga uji petik, namun sifatnya hanya diperiksa sudah sejauhmana temuan minor di pelabuhhan asal dipenuhi,” imbuhnya.

Tentunya, dari hasil temuan ramp check akan secara keseluruhan disampaikan kepada seluruh owner pelayaran untuk segera ditindaklanjuti pemenuhan mauoun perbaikan kapal-kapalnya.

“Bila masih kita temukan dikemudian hari hal yang sama catatan saat dilakukan uji petik, dalam arti belum dilakukan perbaikan maupun perubahan hingga tanggal pelaksanaan angkutan lebaran yang di mulai tanggal 21 Mei nanti maka jika itu sifatnya temuan yang penting maka akan kita off kan kapal tersebut,” tegas Hernawan.

Namun, mantan KSOP Lembar itu masih memberi toleransi terhadap temuan minor untuk bisa dipenuhi sambil jalan oleh pihak pelayaran.

“Tapi, temuan penting seperti life jacket kurang bahkan yang tidak dilengkapi skoci maka resikonya tidak berlayar jika tidak dipenuhi. Kan masih ada waktu sekitar sepuluh hari lagi jelang pelaksanaan angkutan lebaran,” pungkasnya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE